Bisnis.com, JAKARTA—ASEAN Insurance Council (AIC) akan menyerahkan sejumlah rekomendasi kepada seluruh regulator di ASEAN terkait pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan.
Sekretaris Umum ASEAN AIC Evelina F Pietruschka mengatakan, rekomendasi tersebut nantinya akan dijadikan masukan bagi para regulator dalam membuat kebijakan dalam rangka integrasi ASEAN. “Saat ini saya belum bisa isinya, masih confidential,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (24/12/2014).
Evelina menjelaskan, rekomendasi tersebut dirumuskan berdasarkan hasil rekomendasi dari ASEAN Insurance Summit yang telah diadakan di Singapur 1 Oktober 2014.
Dalam pertemuan dengan ASEAN Insurance Regulators Meeting di Brunei 26 November 2014, AIC juga diminta untuk memberikan masukkan serta rekomendasi dari sektor privat yang dapat digunakan dalam proses pembuatan kebijakan.
Menurut catatan Bisnis, beberapa waktu lalu, Evelina menyebutkanasosiasi asuransi jiwa se-Asia Tenggara meminta regulator memberi insentif pajak bagi pemegang polis. Hal itu dilakukan agar memudahkan asuransi jiwa mampu menghimpun dana jangka panjang dari masyarakat.
Dia mengungkapkan bahwa hal tersebut telah disampaikan dalam joint meeting antara regulator dan asosiasi asuransi se-ASEAN di Brunei Darussalam yang berlangsung pada Rabu (26/11). “Salah satu hal yang diusulkan oleh asuransi jiwa adalah dimaksimalkannya insentif pajak,” ujar Evelina.
Dia menjelaskan, selain meminta adanya insentif pajak, asosiasi juga memninta regulator untuk tidak menyamakan aturan yang ada di industri perbankan dengan asuransi, terlebih dalam hal capital charge.
“Saya tidak begitu paham teknisnya, tapi selama ini, kalau perusahaan asuransi mau menjual produk jangka panjang, capital charge-nya besar,” jelasnya.