Bisnis.com, JAKARTA– Para petinggi Bank HSBC kian menunjukkan sinyal keinginannya untuk memindahkan kantor pusat (headquarters) bank tersebut dari London dan untuk kembali ke tempat sebelumnya, Hong Kong.
Rencana pemindahan kantor pusat ini dinilai akan mengancam reputasi London sebagai salah satu pusat finansial terbesar dunia. Kendati didirikan di Asia, HSBC telah menjelma menjadi salah satu bank besar di Inggris.
Kepala Analis Aberdeen Asset Management, Hugh Young, yang merupakan salah satu dari 10 investor HSBC mengatakan pemindahan kantor pusat merupakan suatu keputusan besar bagi HSBC, sehingga harus dipikirkan dengan seksama.
“Saya rasa semuanya sepakat kalau memintahkan kantor pusat ini sifatnya tidak sesederhana memindahkan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Rencana ini realisasinya sangat kompleks dan menggunakan skema regulasi lokal, regional, dan global. Rencana ini menentukan masa depan HSBC,” ungkap Young seperti dikutip Reuters, Jumat (24/4/2015)
Sekadar informasi, dalam beberapa bulan terakhir HSBC kerap mengkritik regulasi-regulasi yang ditetapkan pemerintah Inggris, seperti pengenaan pajak tambahan pada bank-bank yang beroperasi di Inggris.
Chairman HSBC Douglas Flint dalam pidatonya di depan para investor hari ini bahkan mengkritik kebijakan Inggris untuk menarik diri dari Uni Eropa.