Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AAUI Jaga Pertumbuhan 11%-13% Sepanjang Tahun Ini

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia bertekad untuk menjaga pertumbuhan premi bruto di kisaran 11%-13% sepanjang semester II/2015.
Ilustrasi asuransi/dreamstime.com
Ilustrasi asuransi/dreamstime.com

Bisnis.com, JAKARTA-Asosiasi Asuransi Umum Indonesia bertekad untuk menjaga pertumbuhan premi bruto di kisaran 11%-13% sepanjang semester II/2015.

Jika merujuk kinerja pada kuartal I/2015, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pertumbuhan premi bruto industri umum mencapai 9,8% menjadi Rp13,97 triliun. Capaian tersebut tergolong melorot jika dibandingkan dengan pertumbuhan periode yang sama tahun lalu hingga 19,8%.

"Harapan kami adalah proyek-proyek pemerintah yang diperkirakan mulai pada semester kedua tahun ini," kata Ketua Umum AAUI Fauzi Darwis di Jakarta, seperti dikutip Bisnis.com, Rabu (22/7).

Menurutnya, target konservatif itu juga mempertimbangkan lambatnya belanja modal pemerintah, ekonomi Indonesia yang lesu, dan ketidakpastian mengenai sistem koordinaasi manfaat (Coordination of Benefit/CoB).

Menurutnya, asumsi tersebut sudah disesuaikan dengan beberapa kondisi riil perekonomian Indonesia yang tengah melambat.

"Lainnya, adalah koordinasi manfaat antara perusahaan asuransi swasta dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial [BPJS] Kesehatan. Pasalnya, pangsa pasar asuransi kesehatan pada industri asuransi umum cukup besar," tambahnya.

Per kuartal I/2015, pangsa pasar terbesar industri asuransi umum sendiri masih didominasi oleh harta benda sekitar 29,4%, dan kendaraan bermotor 29,2%, sedangkan asuransi kesehatan sekitar 9%.

Sebelumnya, AAUI menargetkan pertumbuhan industri asuransi umum bakal mencapai 17%-20% sepanjang tahun ini.

AAUI masih optimistis industri asuransi umum mencapai pertumbuhan double digit pada tahun ini, jika pertumbuhan industri pada semester kedua tahun ini berkisar 11%-13%.

AAUI sendiri memprediksi beberapa lini misalnya asuransi rekayasa, da  penjaminan dapat menjadi penopang pertumbuhan, selain sektor properti, dan kendaraan bermotor pada semester II/2015.

Di sisi lain, Dadang Sukresna, Ketua Bidang Statistik, Riset & Analisa, TI dan Aktuaria AAUI berpendapat pertumbuhan signifikan industri umum hingga 19% sepanjang tahun lalu tidak akan terjadi lagi pada 2015.

“Tahun lalu, kenaikan industri umum yang tinggi dipengaruhi oleh kenaikan tarif premi asuransi properti dan kendaraan bermotor,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper