Bisnis.com, JAKARTA-Loan to deposit ratio (LDR) perbankan Indonesia meningkat.Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, LDR bank mencapai 90,4% per Desember 2017.
Rinciannya, kredit yang disalurkan sepanjang 2017 senilai Rp 4,54 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun senilai Rp5,05%.
Direktur Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS Doddy Ariefianto mengatakan, kondisi likuiditas bank tersebut berimbas pada turunnya suku bunga simpanan.
"Sampai saat ini kami melihat suku bunga simpanan masih menurun karena likuiditas cukup tinggi. Biasanya suku bunga kredit turun lebih lamban dari suku bunga dana. Jedanya bisa 6 bulan," katanya kepada Bisnis, Kamis (22/2).
LPS mencatat, rata-rata bunga deposito bank benchmark LPS mencapai 5,48% pada akhir Januari 2018, turun 4 basis poin (bps) dari posisi akhir Desember 2017.
Hal serupa terjadi pada rata-rata suku bunga minimum yang turun 2 bps ke posisi 4,71% serta rata-rata suku bunga maksimum yang terpangkas sebanyak 5 bps menjadi 6,25%.
Namun, dia memperkirakan tahun ini likuiditas bank masih cukup memadai dan penurunan suku bunga simpanan akan melandai.
"Arah bunga The Fed yang naik berpotensi membatasi penurunan lebih lanjut," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, likuditas yang ketat juga berdampak pada biaya dana.
"Karena biaya dana tinggi dikarenakan likuiditas yang cenderung ketat. Sehingga bank tetap mempertahankan suku bunga kredit," katanya.
Dikutip dari laporan keuangan Bank Jatim per Desember 2017, beban bunga dan syariah perseroan senilai Rp1,40 triliun, turun 2,87% (yoy) dibandingkan 2016.