Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Tbk. menyatakan akhir tahun ini mulai melakukan migrasi seluruh kartu debit nasabahnya dari teknologi magnetic stripe menjadi berbasis chip.
Migrasi kartu debit demi peningkatan kenyamanan dan keamanan data maupun dana nasabah dari potensi risiko kejahatan perbankan. Terlebih, saat ini kembali marak praktik skimming yang menimpa sejumlah nasabah di bank lain seperti Bank BRI dan Mandiri.
Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan Achmad Purwantono menegaskan pihaknya siap mengikuti arahan Bank Indonesia mengenai percepatan migrasi teknologi kartu debit dari magnetic stripe ke teknologi chip tersebut.
"Untuk kartu debit kita memang belum migrasi, baru akhir tahun ini dimulai. Akan kita lakukan bertahap sampai awal 2022 dari sebanyak 1,314 juta kartu debit yang akan kita migrasikan," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (23/3/2018).
Menurutnya dengan menggunakan chip, maka akan lebih sulit ditembus enkripsinya oleh sindikat pelaku pencurian data dan pembobol dana rekening nasabah.
"Intinya memang sekarang yang berpotensi ditembus pelaku kejahatan adalah yang magnetic stripe. Sebenarnya kasus yang terjadi sekarang ini bukan kejadian baru, beberapa tahun lalu juga sempat heboh kan, makanya kita akan ganti chip," terangnya.
Baca Juga
Selain itu, secara internal, perseroan akan terus meningkatkan sistem keamanan dari dalam agar kejadian di perbankan lain tidak menimpa nasabah Bank Bukopin.
"Seperti OTP, yang akan langsung meminta konfirmasi kepada pemilik kartu apabila ada transaksi yang dinilai mencurigakan," ujarnya.
Pihaknya menegaskan bahwa Bank Bukopin berkomitmen untuk terus menjaga risiko operasional demi nama baik perseroan yang telah terjaga selama ini.
Sementara itu untuk proses migrasi kartu kredit, Rivan menegaskan bahwa saat ini seluruh kartu kredit dari sekitar 1,04 juta nasabah Bank Bukopin sudah menggunakan teknologi chip.
Hal itu bahkan telah dilakukan perseroan sejak 2016, kartu kredit tidak lagi menggunakan magnetic stripe. "Kalau kartu kredit kita sudah migrasi semua. Bahkan sejak 2016 lalu, semuanya kini sudah chip," ujarnya.