Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Yudha Bhakti Tbk. mendapatkan investor baru yakni Akulaku, perusahaan fintech asal China yang sudah beroperasi di Indonesia. Akulaku mengakuisisi 8,96% saham bank tersebut melalui skema rights issue.
Pada tahap pertama, Akulaku masuk ke emiten bersandi BBYB itu melalui akuisisi sebagian saham milik PT Gozco Capital, pemegang saham pengendali BBYB dengan kepemilikan 42,16%.
Transaksi dilakukan dengan harga Rp338 per lembar, dengan nilai total Rp158 miliar. Dengan demikian porsi saham Gozco Capital di BBYB menjadi 33,21%, PT Asabri 23,89%, Akulaku 8,95% , dan sisanya dimiliki oleh publik.
Direktur Utama Bank Yudha Bhakti Denny Novisar Mahmuradi menyatakan Akulaku berkomitmen menambah modal dengan nilai total hingga Rp500 miliar yang prosesnya akan dibagi dalam tiga tahap penyuntikan pada 2019.
"Kami sepakat pada tahap berikutnya tahun ini BBYB akan lakukan rights issue dengan hak memesan efek terlebih dahulu tahap II dan Akulaku menjadi standby buyer," katanya di Jakarta.
Corporate Secretary BBYB Andriyana Muchyana menambahkan rights issue tersebut akan dilakukan pada Mei 2019 mendatang dengan jumlah saham baru 3 miliar saham.
Baca Juga
Sejalan dengan penambahan permodalan tersebut, perseroan optimistis dapat naik kelas dari bank umum kegiatan usaha (BUKU) I dengan permodalan di bawah Rp1 triliun menjadi BUKU II yang memiliki modal inti antara Rp1 triliun—Rp5 triliun pada semester I/2019.
Masuknya Akulaku diharapkan membawa angin segar dalam kinerja perseroan dan sejalan dengan arah transformasi digital yang tengah dilakukan. Kedua pihak akan bersinergi untuk meningkatkan layanan program perbankan digital.
"BBYB dengan basis nasabah ritel dan Akulaku dengan kepiawaian dalam bidang teknologi merupakan kombinasi yang sangat potensial untuk unggul dalam bidang perbankan di era digital," ujarnya.
Dana hasil investasi yakni untuk penyaluran pinjaman baru lewat produk-produk yang bisa diakses secara online. Investasi tersebut akan memperluas sektor bisnis BBYB ke bidang-bidang baru seperti pinjaman individu, sektor pertanian dan UMKM.
Dari sisi kinerja, kata Denny, perseroan optimistis mampu tumbuh dua digit pada tahun 2019. "Masuknya Akulaku akan membantu dari sisi penyaluran pembiayaan sedangkan kami akan mendukung dari sisi funding. Target kami dalam RBB tahun ini bisa tumbuh sekitar 25%—30%," ujar Denny.
Direktur Gozco Capital Kreisna Dewantara Gozali menyatakan pihaknya menjalin kerja sama dengan Akulaku lantaran melihat pertumbuhan bisnis teknologi finansial tersebut di Indonesia serta peran Alibaba sebagai pemegang sahamnya.
"Akulaku yang membawa teknologi membutuhkan baju untuk legalitas, sebaliknya BBYB membutuhkan peluru baru. Perpaduan ini sangat cocok sekali, saya yakin kemajuannya sangat pesat dan tidak ada batasan karena pemegang saham Akulaku adalah Alibaba," tuturnya.
Selain kedatangan investor, sebelumnya BBYB juga menjajaki kerja sama digital money dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Aplikasi T-Money akan menjadi bentuk kerja sama yang akan segera direalisasikan seiring dengan pengucuran dana dari investor.