Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan distribusi penjualan obligasi ritel Saving Bond Retail seri SBR006 sebesar Rp200 miliar. Target tersebut jauh di bawah realisasi penjualan obligasi ritel seri sebelumnya yakni SR011 yang mencapai sekitar Rp1,8 triliun.
General Manager Divisi Wealth Management BNI Neny Asriani memperkirakan minat nasabah terhadap SBR006 akan lebih rendah dibandingkan produk serupa sebelumnya. Selain karena tingkat kupon yang ditawarkan lebih rendah, hal itu juga disebabkan sistem penjualan SBR006 yang dilakukan via online sehingga sangat mengandalkan proaktif nasabah.
“Untuk SBR-006 kami menargetkan penjualan sebanyak Rp200 miliar,” katanya kepada Bisnis, Senin (1/4/2018).
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan secara resmi meluncurkan instrumen saving bond retail seri SBR006 pada Senin, 1 April 2019.
Instrumen ini diluncurkan dengan kupon minimal 7,95% untuk periode 3 bulan pertama. Basis penghitungan kupon ini berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yakni 6% ditambah spread tetap 195 bps.
Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulaj pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo. Tingkat kupon ini bersifat floating with floor, yang berlaku sebagai tingkat kupon minimal yang tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.
Baca Juga
Masa penawaran SBR006 berlangsung pada 1—16 April 2019. Investor dapat melakukan pemesanan secara online minimal Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar per investor.
Instrumen ini memiliki tenor 2 tahun dan tidak dapat ditarik kembali hingga jatuh tempo pada 10 April 2021. Investor hanya bisa melakukan pencarian maksimal 50% dari nilai investasinya setelah 1 tahun, yakni pada 27 April - 4 Mei 2020.
Investor dapat melakukan pemesanan melalui 14 mitra distribusi yang terdiri atas bank dan lembaga keuangan lainnya. Mitra distribusi SBR006 dari perbankan yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, Bank Permata, dan BTN. Selain itu, pemesanan juga bisa dilakukan melalui Trimegah Sekuritas, Bareksa atau Tanamduit. Pilihan lainnya yakni melalui perusahaan fintech yakni Modalku dan Investree.