Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba BTN Anjlok, Kredit Bermasalah dan Beban Bunga Gerogoti Pendapatan

Tahun 2019 merupakan periode yang menantang bagi perseroan. Kewajiban untuk mempersiapkan implementasi aturan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 hingga pengetatan likuiditas perbankan menekan kinerja perseroan
Pengunjung mencari informasi di stan Bank BTN pada pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (15/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung mencari informasi di stan Bank BTN pada pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (15/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perbankan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencatatkan laba bersih senilai Rp209,26 miliar pada 2019. Laba tersebut merosot cukup dalam sebesar 92,55 secara year-on-year (yoy) dari laba tahun 2018 senilai Rp2,81 triliun.

Direktur Keuangan BTN Nixon Napitupulu menjelaskan koreksi laba tersebut lantaran aksi bersih-bersih kredit bermasalah yang dilakukan perseroan serta peningkatan pencadangan.

“Tahun 2019 merupakan periode yang menantang bagi perseroan. Kewajiban untuk mempersiapkan implementasi aturan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 hingga pengetatan likuiditas perbankan menekan kinerja perseroan pada 2019,” paparnya, Minggu (16/2/2020).

Dalam rangka implementasi aturan anyar tersebut, Nixon menjelaskan perseroan telah melakukan penyesuaian kolektibilitas kredit.

Penyesuaian itu, lanjutnya, turut mengerek naik rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL), sehingga memerlukan peningkatan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).

Likuiditas perbankan yang ketat pun mengakibatkan persaingan bunga dan menyumbang kenaikan beban bunga dana perseroan.

Menurut Nixon, kedua faktor tersebut berdampak signifikan bagi profitabilitas perseroan pada tahun lalu. Oleh karena itu, perseroan akan berfokus memperbaiki kualitas kredit dan memacu penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).

“Tahun ini kami berfokus memperbaiki kualitas kredit dan memacu penghimpunan (DPK) untuk mengantisipasi berbagai tantangan ekonomi sekaligus sebagai amunisi menggarap berbagai peluang bisnis pada 2020,” jelasnya.

Nixon optimistis dengan adanya peningkatan CKPN, perbaikan kualitas kredit, dan likuiditas yang kuat tersebut juga akan memperkuat pondasi bisnis perseroan.

Adapun, berbagai aksi strategis pada perbaikan kualitas kredit yang akan dilakukan emiten bersandi saham BBTN ini yakni memperbaiki proses inisiasi kredit, memperkuat collection management system, hingga mempercepat penjualan aset non-performing loan (NPL).

“Dengan berbagai inisiasi tersebut, kami optimistis rasio NPL gross pada tahun ini dijaga di level 3 persen-3,5 persen.”

Nixon menuturkan upaya memperbaiki proses inisiasi kredit dieksekusi dengan mengoptimalkan regional processing center (RPC). RPC tersebut memiliki keunggulan lebih efektif karena dapat mempercepat proses dengan tetap memerhatikan kualitas kredit.

Upaya lain yang dilakukan yakni mengsentralisasi proses kredit komersial di bawah Rp10 miliar, mengembangkan decision engine untuk credit approval, robust scoring model, hingga automatisasi proses verifikasi dan simplifikasi dokumen.

Kemudian, aksi memperkuat collection management system akan dilakukan dengan meningkatkan early bucket dengan collection scoring.

UNIT BARU
Nixon menyampaikan Bank BTN juga akan membentuk unit kerja baru untuk mempercepat penyelesaian kredit macet. Perseroan pun akan memperbaiki proses bisnis restrukturisasi kredit.

Adapun, terkait upaya mempercepat penjualan aset NPL, BBTN pun akan terus memperluas saluran penjualan. Penjualan akan dilakukan antara lain melalui portal rumah murah hingga partnership dengan e-commerce. Bank BTN pun akan mempercepat eksekusi aset NPL dan lelang melalui jalur hukum.

Di samping berbenah di sisi kualitas kredit, tahun ini BBTN juga berupaya mengembalikan hakikat perseroan sebagai bank tabungan. Opsi yang dipilih yakni dengan akselerasi di lini bisnis penghimpunan simpanan.

Nixon mengatakan ada berbagai strategi yang telah diracik perseroan untuk mengakselerasi penghimpunan DPK.

Beberapa aksi yang akan dilakukan yakni meningkatkan current account and saving account (CASA) melalui penjualan produk bundling, memperbaiki model sales manajemen, menjadi bank operasional bagi nasabah institusi, hingga mengoptimalkan penggunaan saluran digital perseroan.

Sementara itu, untuk menggenjot CASA, perseroan telah meluncurkan BTN Solusi, program yang memberikan solusi bagi instansi atau lembaga untuk mengelola tabungan payroll/gaji dari karyawannya sekaligus memberikan beragam manfaat yang dapat mendukung kebutuhan finansial bagi instansi dan karyawan.

Aksi lainnya yakni melakukan re-aktivasi tabungan debitur yang tidak memiliki tabungan atau yang telah ditutup. Selain itu, bank yang dulunya bernama Bank Tabungan Pos ini juga meningkatkan interkoneksi SPAN BTN, sebuah program bundling pengelolaan dana pemerintah.

Bank BTN juga terus mengembangkan branchless banking untuk menciptakan rantai nilai transaksi dan menabung melalui agen bank di lingkungan perumahan.

“Variasi strategi tersebut akan menjadi fokus jangka Panjang yang dimulai sejak 2020. Kami membidik DPK akan tumbuh 10 persen-15 persen pada tahun ini,” tutur Nixon.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper