Bisnis.com, JAKARTA -- PT Mandiri Utama Finance menyatakan mulai Mei 2020 pihaknya tidak lagi mengeluarkan pembiayaan baru, sehingga pencapaian kinerja perseroan terus merosot.
Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmaja mengaku alasan perseroan karena harus konsolidasi internal.
"Untuk Mei ini MUF tidak melakukan booking new aplikasi [pembiayaan baru] karena harus konsolidasi internal dan mengikuti aturan PSBB," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (27/5/2020).
Dengan keputusan tersebut, pencapaian kinerja perseroan menjelang akhir bulan ini, hanya sekitar di bawah Rp100 miliar, atau lebih rendah dibandingkan April 2020 lalu yang mendekati Rp100 miliar.
Dia menambahkan realisasi kinerja bulan ini juga merupakan proses pencairan dari pengajuan yang diterima MUF dari konsumen pada April lalu, sehingga memang tidak ada pembiayaan baru yang dikucurkan bulan ini.
Adapun, realisasi pembiayaan mendekati Rp100 miliar pada April 2020, jauh lebih rendah dari rerata penyaluran kredit MUF tiap bulan yang berada pada rentang Rp700 miliar hingga Rp800 miliar.
Akhir kuartal I/2020 lalu misalnya, perseroan telah mengucurkan kredit senilai total Rp2,55 triliun atau masih tumbuh sebesar 26 persen apabila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Sampai akhir 2019 lalu, Mandiri Utama Finance telah menyalurkan total kredit mencapai Rp8,10 triliun, sedangkan tahun ini kinerja perseroan ditargetkan dapat meningkat sebesar 9 persen menjadi sekitar Rp8,80 triliun.
Perusahaan leasing dari grup Bank Mandiri tersebut membiayai enam segmen produk yaitu mobil baru, mobil bekas, motor baru, motor bekas, multiguna, dan syariah.