Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Likuiditas Perekonomian Tumbuh Melambat pada April 2020, Ini Faktornya

Uang beredar dalam arti luas pada April 2020 melambat dari 12,1 persen menjadi 8,6 persen secara tahunan.
Petugas memasukan uang pecahan rupiah ke dalam mobil untuk didistribusikan dari Cash Center Mandiri, Jakarta, Senin (11/5/2020)./Antara Foto-Muhammad Adimaja
Petugas memasukan uang pecahan rupiah ke dalam mobil untuk didistribusikan dari Cash Center Mandiri, Jakarta, Senin (11/5/2020)./Antara Foto-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas tumbuh melambat pada April 2020 yakni tercatat senilai Rp6.238,3 triliun atau tumbuh 8,6 persen secara tahunan.

Analisis uang beredar Bank Indonesia melaporkan pertumbuhan tersebut lebih rendah atau melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 12,1 persen yoy. Perlambatan pertumbuhan uang beredar disebabkan oleh melambatnya seluruh komponen yakni uang beredar dalam arti sempit, uang kuasi, maupun surat berharga selain saham.

Adapun, uang beredar dalam arti sempit tumbuh melambat dari 15,4 persen yoy menjadi 8,4 persen yoy pada April 2020 disebabkan oleh perlambatan giro rupiah. Selain itu, uang kuasi pada April 2020 juga tumbuh melambat dari 10,8 persen yoy pada Maret 2020 menjadi 8,5 persen yoy pada April 2020.

Perlambatan juga terjadi pada surat berharga selain saham, dri 44,6 persen pada Maret 2020 menjadi 20,6 persen pada April 2020.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, perlambatan pertumbuhan uang beredar pada April 2020 disebabkan oleh kontraksi operasi keuangan pemerintah dan perlambatan penyaluran kredit. Tagihan bersih kepada pemerintah pusat melambat dari 14,5 persen yoy pada Maret 2020 menjadi 1,7 persen yoy pada April 2020.

Penyaluran kredit juga mengalami perlambatan pada April 2020 menjadi 4,9 persen yoy dari posisi Maret 2020 yang sebesar 7,2 persen yoy.

Sementara itu, aktiva luar negeri bersih pada April 2020 tumbuh sebesar 15,8 persen yoy lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2020 sebesar 13,9 persen yoy sehingga menahan perlambatan uang beredar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper