Bisnis.com, JAKARTA - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. melakukan akselerasi transformasi digital di tengah upaya penyelamatan UMKM.
Transformasi ini juga sebagai upaya BRI untuk tetap tumbuh berkelanjutan sejalan dengan visi 2022 untuk menjadi The Most Valuable Bank in Southeast Asia & Home to the Best Talent.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perseroan telah melakukan serangkaian transformasi yang salah satunya transformasi digital. Transformasi digital diimplementasikan melalui strategi transformasi proses bisnis (digitize) dan transformasi model bisnis (digital) dalam waktu yang bersamaan.
Sejak 2018, BRI mengakselerasi proses persetujuan kredit dari semula dua minggu menjadi kurang dari dua hari melalui aplikasi mobile BRISPOT.
Sementara itu, dalam rangka penguatan ekonomi perdesaan, Bank BRI hadir dengan Agen BRILink yang saat berjumlah 434.000 agen dengan melayani lebih dari 52.000 desa di seluruh Indonesia. Jumlah transaksi finansial agen BRILink mencapai 321 juta transaksi.
"Transformasi proses bisnis dilakukan melalui digitizing core fokus pada upaya eksploitasi produk dan layanan existing di BRI untuk menjadi lebih cepat, lebih baik, dan lebih efisien," katanya seperti dikutip dalam rilis, Jumat (31/7/2020).
Baca Juga
Pada transformasi model bisnis, BRI mengembangkan Digital Ecosystem dengan menjadi Open Banking yang mampu melakukan kolaborasi digital secara masif, aman, dan cepat. Kolaborasi dilakukan dengan berbagai mitra layanan digital seperti e-Commerce, Fintech, Ride-sharing, Agritech, dan Edutech.
BRI juga mengembangkan digitalisasi ekosistem pasar tradisional yang saat ini sudah mulai mendigitalisasi lebih dari 4.300 pasar di seluruh Indonesia. Ini merupakan solusi menghidupkan pasar di tengah pandemi Covid-19 yang dikenal dengan inisiatif Web Pasar.
"Saat ini BRI juga tengah mengembangkan ekosistem desa sebagai simpul pemberdayaan ekonomi," sebutnya.
Disamping itu, BRI juga menghadirkan solusi fintech yang radikal melalui digital lending, paylater dan digital saving. Menurut Sunarso, melayani masyarakat sebanyak dan sesering mungkin dengan biaya seefisien menjadi salah satu inspirasi dari transformasi yang dilakukan Bank BRI.
"Yang dalam implementasinya berupa menjangkau pasar dan masyarakat seluas-luasnya dari kecil hingga ultra mikro go Smaller, membuat produk dengan tenor yang lebih singkat Go Shorter, serta memanfaatkan teknologi digital agar pelayanan lebih cepat Go Faster dan pada akhirnya menghasilkan efisiensi Go Cheaper," sebutnya.
Perlu diketahui, saat ini BRI telah melakukan restrukturisasi pinjaman senilai Rp179,17 triliun kepada 2,88 juta pelaku UMKM. Dalam satu bulan BRI mampu menyalurkan pinjaman dua kali lipat dari penempatan dana pemerintah, yakni sebesar Rp 24,94 triliun kepada lebih dari 583.000 pelaku UMKM.
Pada saat bersamaan BRI juga menyalurkan stimulus tambahan subsidi bunga sebesar Rp752,1 miliar kepada 5,25 juta rekening pinjaman KUR dan non KUR.