Bisnis.com, JAKARTA - Citibank N.A. Indonesia memproyeksi profitabilitas pada tahun ini akan lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi tahun depan dengan kredit yang hanya tumbuh 3% secara year on year (yoy).
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan secara keseluruhan penyaluran kredit Citibank hanya tumbuh 5% selama semester I/2020 dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).
Selama periode tersebut, pertumbuhan kredit Citibank ditopang oleh kredit institutional bank sebesar 11%. Sementara itu, penyaluran kredit consumer banking mengalami penurunan, terutama dipicu oleh pelemahan kinerja kartu kredit.
Meskipun demikian, Citibank mengaku akan berupaya menyeimbangkan penyaluran kredit dari institutional banking dan consumer banking, Dengan mampu tumbuh sebesar 5% selama semester I/2020, Citibank optimistis mampu mencapai pertumbuhan kredit sebesar 3% hingga akhir tahun.
"Dengan performance naik dari Desember 2019 ke Juni 2020 sudah 5% [pertumbuhan kredit], kalau tren ini jalan terus, berarti komitmen kami ke OJK sebesar 3% bisa tercapai," katanya, Kamis (13/8/2020).
Selama semester I/2020, Citibank Indonesia masih mampu membukukan laba bersih senilai Rp1,4 triliun pada semester I/2020 dengan pendapatan usaha Rp4,3 triliun. Besaran liquidity coverage ratio (LCR) Citibank mencapai 232% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) sebesar 132%.
Baca Juga
Rasio penyaluran kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) Citibank pada periode tersebut mencapai 78,45%. Return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing sebesar 4% dan 15,5%.
Citibank tetap menjaga kualitas kredit dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang tetap berada di level 2,51% (gross) dan 0,26% (net).
"Pertumbuhan kredit Citibank Indonesia selama enam bulan pertama sebesar 5% didukung oleh pertumbuhan kredit institutional banking dan penurunan consumer banking karena kartu kredit yang menurun," katanya.