Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menyatakan bahwa kinerja penyaluran pinjaman melalui teknologi finansial atau tekfin peer-to-peer lending akan kembali tumbuh seiring aktivitas perekonomian yang berangsur kembali berjalan.
Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot menjelaskan bahwa akumulasi penyaluran pinjaman dan outstanding pinjaman fintech terus mengalami peningkatan hingga Maret 2020. Namun, saat pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia, kinerjanya mulai mengalami perlambatan.
Berdasarkan Statistik Fintech OJK, pada Juni 2020 akumulasi penyaluran pinjaman fintech peer-to-peer (P2P) lending mencapai Rp113,46 triliun. Jumlahnya tumbuh 39,23 persen (year-to-date/ytd) dari posisi akhir 2019 senilai Rp81,49 triliun.
Pada Januari 2020, pinjaman tersalurkan melalui fintech tercatat senilai Rp6,89 triliun, kemudian pada Februari 2020 naik 1,74 persen (month-to-month/mtm) menjadi Rp7,01 triliun dan pada Maret 2020 tumbuh 1,85 persen (mtm) menjadi Rp7,14 triliun.
Namun, pada April 2020 penyaluran pinjaman fintech anjlok hingga 50,56 persen (mtm) menjadi Rp3,53 triliun dan pada Mei 2020 masih menurun 11,9 persen (mtm) menjadi Rp3,11 triliun. Pertumbuhan mulai terjadi pada Juni 2020, yakni sebesar 37,94 persen (mtm) menjadi Rp4,29 triliun.
Adapun, outstanding pinjaman pada Januari 2020 tercatat sebesar Rp13,52 triliun dan tumbuh secara bulanan hingga pada Maret 2020 mencapai Rp14,79 triliun. Namun, jumlahnya secara perlahan menurun sejak April 2020 hingga pada Juni 2020 menjadi Rp11,77 triliun.
Baca Juga
"Penyaluran dan outstanding pinjaman terus naik, hingga April 2020 yang sedikit melambat karena pandemi Covid-19. Namun, secara tahunan (year-on-year/yoy) tetap tumbuh positif," ujar Sekar kepada Bisnis, Selasa (1/9/2020).
Dia menjelaskan bahwa otoritas terus menjaga kualitas industri fintech P2P lending dan kontribusinya bagi masyarakat, khususnya di sektor produktif. Menurut Sekar, penyaluran pinjaman ke sektor produktif menjadi kunci bagi industri untuk menjaga pembiayaannya di masa pandemi.
"Seiring dengan kegiatan ekonomi yang saat ini berangsur pulih, maka penyalurannya (pinjaman) juga akan meningkat. Kondisi mulai terlihat membaik sejak Juni, ketika akivitas ekonomi mulai dibuka kembali," ujar Sekar.