Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. mampu mempertahankan posisinya di peringkat keenam bank beraset terbesar nasional. Perseroan mencatatkan jumlah aset Rp274,42 triliun per 30 Juni 2020 atau bertumbuh 0,94 persen secara yoy.
Direktur Finance & SPAPM Bank CIMB Niaga Lee Kai Kwong mengatakan pengelolaan kualitas aset merupakan fokus CIMB Niaga dalam menghadapi kondisi ekonomi yang menantang akibat pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, CIMB Niaga lebih mengutamakan untuk memperkuat hubungan dengan nasabah existing, di samping tetap terbuka kepada nasabah baru secara selektif, khususnya yang memiliki kondisi dan potensi baik.
Lebih lanjut, CIMB Niaga menerapkan beberapa kebijakan untuk memastikan kualitas aset terjaga dengan baik salah satunya memperketat pemberian pinjaman baru. Upaya lainnya yakni meluncurkan program relaksasi untuk nasabah, meningkatkan intensitas komunikasi dengan nasabah, dan meningkatkan intensitas early warning.
Adanya potensi resesi ekonomi pada kuartal III/2020, perseroan terus memantau perkembangan ekonomi dan dunia usaha dengan tetap menjalankan langkah-langkah yang telah ditentukan.
"Saat ini di mana situasi berkembang sangat dinamis, penentuan proyeksi angka akan sangat tergantung pada perkembangan situasi yang bisa berubah setiap saat," katanya, Rabu (16/9/2020).
Dia menambahkan kondisi ekonomi yang menantang akibat pandemi Covid-19 menyebabkan kenaikan biaya pencadangan sehingga terjadi penyesuaian keuntungan. Karena itu, ROA CIMB Niaga turun dari 1,51 persen pada semester I/2019 menjadi 1,28 persen pada periode yang sama pada 2020.
Adapun, secara industri posisi pertama bank dengan aset terbesar saat ini masih dipegang oleh BRI, yang disusul oleh Bank Mandiri dan BCA. Lalu, posisi keempat ada BNI dan posisi kelima bank spesialis kredit perumahan BTN.
