Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mestika Dharma Tbk. mulai menerima permohonan kredit di sektor pertambangan seiring dengan proyek pemerintah yang mulai berjalan.
Corporate Secretary Bank Mestika Suharto mengatakan jika memperhatikan tren outstanding kredit di sektor pertambangan sejak Desember 2019 sampai dengan Agustus 2020, terlihat adanya kecenderungan penurunan.
Perseroan mencatat kredit sektor pertambangan sebesar Rp132,36 miliar pada Desember 2019. Kemudian pada Juni 2020 menjadi Rp110,63 miliar, Juli 2020 sebesar Rp105,30 miliar. Adapun, sampai dengan Agustus 2020, nilai kredit di sektor pertambangan sebesar Rp101,69 miliar atau turun 23 persen dibanding periode Desember 2019.
"Penurunan kredit tersebut secara umum disebabkan telah lunasnya kredit, seiring dengan selesainya kontrak pekerjaan yang debitur terima dari pemberi proyek," jelasnya, Senin (21/9/2020).
Namun, Bank Mestika memperkirakan kredit di sektor pertambangan akan kembali tumbuh pada sisa tahun ini. Hal ini terlihat dari beberapa permohonan kredit baru di sektor ini yang sudah mulai masuk.
Setidaknya permohonan kredit yang sudah masuk saat ini senilai Rp35 miliar. Dengan demikian, outstanding kredit sektor pertambangan bisa mencapai Rp135 miliar pada akhir tahun.
Suharto menyampaikan mayoritas debitur Bank Mestika di sektor pertambangan banyak menggarap proyek pemerintah. Adapun, kredit di sektor itu yang mulai tumbuh didorong proyek pemerintah yang mulai berjalan pada fase normal baru.
"Atas kondisi yang ada, sepertinya sektor pertambangan terlihat mulai pulih dengan adanya gerak pembangunan," katanya.