Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sulselbar Bukukan Pertumbuhan Laba 2,46 Persen

Perolehan laba ttersebut didorong oleh pendapatan bunga yang tumbuh 8,49% (yoy) menjadi Rp1,24 triliun dan pendapatan operasional selain bunga yang tumbuh 146,15% (yoy) menjadi Rp448,517 miliar.
Ilustrasi Bank Sulselbar./banksulselbar.co.id
Ilustrasi Bank Sulselbar./banksulselbar.co.id

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Sulselbar membukukan laba tahun berjalan setelah pajak bersih senilai Rp262,02 miliar pada Juni 2020 atau naik 2,46% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Harian Bisnis Indonesia, Rabu (30/9/2020), perolehan laba ttersebut didorong oleh pendapatan bunga yang tumbuh 8,49% (yoy) menjadi Rp1,24 triliun dan pendapatan operasional selain bunga yang tumbuh 146,15% (yoy) menjadi Rp448,517 miliar.

Selain itu, beban bunga tercatat meningkat tipis sebesar 5,19% (yoy) menjadi Rp529,2 miliar dan beban operasional selain bunga naik 68% (yoy) menjadi Rp795,9 miliar.

Meskipun demikian, aset Bank Sulselbar pada paruh pertama 2020 tercatat tetap tumbuh 9,06% (yoy) menjadi Rp25,68 triliun. Bank Sulselbar berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit 2,66% (yoy) menjadi Rp18,04 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut sejalan dengan naiknya pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar 177,92% menjadi Rp214,87 miliar.

Penghimpunan dana Bank Sulselbar juga mengalami pertumbuhan yakni giro 105,8% menjadi Rp7,37 triliun. Sementara itu, pada paruh pertama 2020, penghimpunan tabungan dan simpanan berjangka masing-masing senilai Rp3,75 triliun dan Rp6,27 triliun.

Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) berhasil ditekan ke level 1,1% (gross) pada Juni 2020 dari sebelumnya 1,41% (gross) pada Juni 2019. Begitu juga dengan NPL net yang terjaga di level 0,45% pada Juni 2020 dari posisi Juni 2019 yang sebesar 0,58%.

Return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) Bank Sulselbar pada 30 Juni 2020 adalah masing-masing sebesar 2,75% dan 15,89%. Net Interest margin (NIM) sebesar 5,88% dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 78,44%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper