Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos OVO : Promo Cashback Dongkrak Penjualan 20-30 Persen

Peningkatan kinerja didorong oleh perubahan perilaku transaksi masyarakat dari pembayaran langsung ke pembayaran digital untuk menghindari kontak fisik guna menekan penyebaran Covid-19.
- OVO
- OVO

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Direktur PT Visionet Internasional (OVO) Karaniya Dharmasaputra mengakui sejumlah promo cashback yang selama ini dijalankan berdampak positif terhadap penjualan.

Cashback adalah bentuk promo yang ditawarkan perusahaan pembayaran digital untuk menarik minat pelanggan.

“Kami sering disebut ahli cashback,” ujar Karaniya dalam acara peluncuran Digitalisasi Pasar Bersehati, dikutip dari Tempo.co, Jumat (2/10/2020).

Menurutnya, transaksi menggunakan OVO tercatat meningkat sejak cashback diberlakukan. “Terbukti perusahaan teknologi bisa menaikkan sales 20-30 persen."

Kinerja perusahaan dompet digital sepanjang tahun ini diakuinya terus tumbuh meski di tengah krisis pandemi.

Peningkatan kinerja didorong oleh perubahan perilaku transaksi masyarakat dari pembayaran langsung ke pembayaran digital untuk menghindari kontak fisik guna menekan penyebaran Covid-19.

Sampai saat ini, OVO telah menggandeng 650.000 mitra yang tersebar di 737 kota. Bahkan, 10 persen di antaranya berada di Indonesia Timur. Perluasan penggunaan OVO, ujar Karaniya, juga telah menyentuh pelaku pasar tradisional.

Pada saat yang sama, OVO juga resmi merilis produknya di Pasar Bersehati Manado, Sulawesi Utara.

Dalam peluncurannya, tercatat 100 dari 2.000 pedagang pasar telah memanfaatkan transaksi menggunakan aplikasi OVO. Jumlah itu akan terus berkembang seiring dengan penguatan infrastruktur digital dan penetrasi jaringan di wilayah Manado.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Arbonas Hutabarat mengatakan volume tranaksi non-tunai secara nasional pada masa pandemi meningkat selama semester I tahun ini. Pertumbuhan transaksi tunai didorong oleh tingginya belanja melalui platform e-commerce.

“Pada kuartal 2 2020 Juni, nilai transaksi aktivitas e-commerce Rp55,9-Rp56 triliun. Nominal transaksi e-commerce per Juni menurun 12,6 persen, tapi volumemya naik 11 persen,” katanya.

Di saat yang sama, ia menyebut transaksi melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) justru menurun sebesar 14-16 persen. 

“Ada perpindahan mode transaksi. Orang ketakutan, solusinya pakai uang elektronik,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper