Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan (multifinance) PT Akulaku Finance Indonesia, bagian dari Akulaku Group, optimistis skema bisnis lewat kredit digital atau paylater bakal bertumbuh pada 2021.
Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga mengungkap bahwa setidaknya ada lima alasan yang makin meneguhkan potensi skema pembiayaan paylater ini, terutama menilik kebutuhan masyarakat pascapandemi Covid-19.
"Karena ini didorong oleh consumer behaviour yang mengarah kepada contacless dan cashless. Maka, kedua, digitalisasi semakin membumi dan menjadi suatu keniscayaan," katanya, Selasa (19/1/2021).
Selanjutnya, Efrinal menjelaskan bahwa potensi ini muncul karena captive market yang juga masih sangat besar, terutama karena banyaknya konsumen yang unbanked dan belum punya kartu kredit.
"Dari faktor eksternal, ada dukungan infrastruktur telekomunikasi yang memperluas ruang jangkauan bahkan ke desa-desa seluruh Indonesia. Terakhir, tentunya dukungan positif dari perbankan [dalam pendanaan] untuk menumbuhkan tingkat pembiayaan kredit," katanya.
Adapun, sepanjang 2020 Akulaku Finance membukukan penyaluran pembiayaan hampir Rp5 triliun dengan tingkat nonperforming financing (NPF) neto di level 0,05 persen.
Efrinal berharap potensi dari lima hal tadi, ditambah pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat pada 2021 mampu membawa pertumbuhan penyaluran kredit Akulaku hingga 30 persen dari tahun 2020.
