Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mega Tbk. dijadwalkan akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan pada 19 Februari 2021 di Jakarta.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada Sabtu (30/1/2021), direksi perseroan menyebut ada 7 mata acara yang akan dibahas dalam rapat tersebut.
Pertama, persetujuan dan pengesahan laporan tahunan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020 yang terdiri dari laporan pengurus perseroan, laporan keuangan perseroan, dan laporan pengawasan dewan komisaris perseroan.
Kedua, penetapan penggunaan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020. Ketiga, laporan rencana aksi keuangan berkelanjutan.
Keempat, penunjukkan kantor akuntan publik yang akan melakukan audit atas laporan keuangan perseroan tahun buku 2021. Kelima, penetapan honorarium dan tunjangan lainnya bagi dewan komisaris dan direksi untuk tahun 2021.
Keenam, persetujuan pengkinian rencana aksi perseroan. Ketujuh, perubahan anggaran dasar perseroan.
Diketahui, PT Bank Mega Tbk. mencetak laba Rp3 triliun pada akhir 2020, naik 50 persen secara tahunan. Kenaikan tersebut disebabkan oleh pendapatan bunga bersih yang naik 11,4 persen dari 3,5 triliun menjadi Rp3,9 triliun.
Keuntungan penjualan efek bruto pun menyumbang pendapatan yang naik 3,57 kali lipat yakni dari Rp268 miliar menjadi Rp959 miliar. Efisiensi operasional dari beban gaji dan tunjangan turun Rp1,31 triliun menjadi Rp1,268 triliun.
Adapun, total kredit yang diberikan Bank Mega pada 2020 tercatat Rp48,6 triliun, turun 8,30 persen dari 2019 yang tercatat Rp53,0 triliun. Simpanan dana pihak ketiga tercatat Rp75,7 triliun, naik 7,52 persen dari 2019 sebesar Rp70,4 triliun.