Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas bank yang terafiliasi dengan para konglomerat mencetak pertumbuhan laba sepanjang tahun lalu. Kinerja positif juga berlanjut di awal tahun ini atau kuartal I/2021.
Misalnya, PT Bank Mega Tbk. yang dimiliki oleh Chairul Tanjung, mampu membukukan pertumbuhan laba 50,17% yoy menjadi Rp3,01 triliun per 31 Desember 2020. Pertumbuhan laba berlanjut pada kuartal I/2021 sebesar 11,63% yoy menjadi Rp747,24 miliar.
Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan perseroan bertekad dan berkomitmen untuk mencapai target-target yang telah dianggarkan dengan tetap memperhatikan risiko-risiko yang ada dan mengelolanya sesuai dengan best practice tata kelola dan manajemen risiko.
"Bank Mega berupaya meningkatkan peran intermediasinya dengan meningkatkan penyaluran kredit, namun tetap selektif," tulisnya dalam laporan tahunan 2020 yang dikutip Senin (3/5/2021).
Penyaluran kredit akan diprioritaskan pada segmen korporasi dan direct channel untuk menjaga kualitas kredit tetap baik. Kredit Bank Mega akan fokus pada BUMN yang dijamin pemerintah, konglomerat besar, dan mitra pembiayaan yang dimiliki oleh grup konglomerasi yang kredibel. Selain itu, akan mengoptimalkan fee kredit.
"Bank Mega ke depannya juga terus mengembangkan transformasi digital untuk semakin memudahkan dan memberi kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi," imbuhnya.
Baca Juga
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan bank-bank tersebut memiliki keuntungan dengan tergabung dalam suatu grup usaha. Grup usaha memiliki bisnis dari berbagai sektor, yang bisa saling menopang dalam kegiatan bisnisnya.
"Artinya secara scope bisnis sendiri mereka tergolong besar. Baik dari sisi keuangan, sektor riil, maupun jasa. Nah ini tentunya akan dapat menopang kinerja dari perbankan tersebut, terutama untuk menjaga kinerja kredit bank yang menjadi sumber utama penghasilan," katanya, Senin (3/5/2021).
Di samping itu, bank-bank tersebut cenderung menerapkan prinsip konservatif di masa pandemi. Ini yang dapat menjaga kinerja fundamental keuangan bank tersebut.
"Jadi mereka tidak terlalu berekspansi ke luar kalau tidak begitu mengenal, tetapi menjaga agar kualitas fundamental bisnisnya bisa terjaga dengan baik. Ini yang bisa menjadi penopang kinerja keuangan yang tergolong dengan grup usaha," imbuhnya.