Bisnis.com, JAKARTA — Industri pembiayaan dan asuransi dinilai perlu mengantisipasi perkembangan penyebaran Covid-19 terhadap strategi bisnis jangka pendek. Industri perlu memastikan kualitas bisnis terjaga dan bersiap saat nanti kondisi ekonomi semakin pulih.
Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adityaswara menilai bahwa Indonesia berpotensi mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif tahun ini. Namun, capaiannya berpotensi lebih rendah dari target awal seiring penyebaran Covid-19 varian delta.
Dia menilai bahwa kondisi itu dapat memengaruhi bisnis lembaga jasa keuangan, seperti multifinance dan asuransi. Penjualan alat berat berpotensi meningkat karena harga batu bara dan sawit naik, tetapi penjualan mobil pribadi berpotensi melambat jika daya beli masyarakat terkendala.
Kondisi itu menurutnya dapat berdampak kepada portofolio perusahaan pembiayaan, termasuk asuransi yang menyertainya. Oleh karena itu, lembaga jasa keuangan perlu mengantisipasinya dengan strategi bisnis yang tepat.
"Saat ini bank sebenarnya cash-nya banyak, tapi di sisi lain punya portofolio kredit yang sudah eksisting [baik sebagai kreditur perusahaan pembiayaan maupun secara langsung kepada nasabah], kalau aktivitas ekonomi melambat kembali, maka portofolio eksisting yang sudah direstrukturisasi bisa kembali tidak lancar," ujar Mirza kepada Bisnis, Rabu (21/7/2021).
Menurutnya, penanganan pandemi Covid-19 menjadi kunci agar perekonomian nantinya dapat tumbuh dengan sehat. Mirza menyebut bahwa lembaga jasa keuangan harus memiliki kebijakan yang baik dan terukur, agar dapat tumbuh optimal saat kondisi ekonomi sudah membaik.
Baca Juga
"Memang situasi sekarang tidak mudah, pada saat memang harus rem, ya harus direm," ujar Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tersebut.