Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sumut mampu menyikapi kondisi makro ekonomi 2021 yang penuh tantangan dengan tetap optimis dan mengubah tantangan tersebut menjadi peluang.
Hal itu tercermin dari rasio keuangan Bank Sumut tetap tumbuh diantaranya total aset meningkat 15,9% yoy atau Rp39,1 triliun. Pertumbuhan juga tercatat dari Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp32,2 triliun atau meningkat sebesar 17% yoy.
Sektor penyaluran kredit juga tercatat membaik dengan peningkatan sebesar 3% yoy atau Rp24,3 triliun jika dibandingkan dengan posisi Juni 2020 sebesar Rp23,6 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Ridwan mengatakan segmen kredit yang mengalami peningkatan diantaranya kredit konsumsi seperti kredit multi guna dan KPR. Berikutnya, segmen kredit produktif untuk modal kerja yang menyasar sektor pelaku usaha UMKM.
Dia menambahkan perseroan ikut serta dalam menyalurkan kredit yang merupakan program pemerintah seperti kredit dari dana PEN yang telah terealisasi Rp1,1 triliun kepada 6.990 debitur. Selain itu Bank Sumut terus melakukan ekspansi dengan menyasar sektor UMKM yang masih potensial untuk berkembang terutama di daerah.
Meski kreditnya tumbuh, tetapi laba Bank Sumut terkontraksi pada paruh pertama tahun ini. Perseroan mencatat laba sebesar Rp305 miliar pada semester I/2021. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp369,52 miliar, maka laba Bank Sumut terkontraksi 17,46%.
Syahdan menjelaskan pertumbuhan laba yang terkontraksi pada semester pertama akibat dari dampak pandemi Covid-19.
"Pertumbuhan laba Bank Sumut yang sedikit minus di semester I/2021 ini di antaranya karena kondisi perekonomian nasional yang secara umum belum membaik diakibatkan pandemi Covid-19 sehingga sedikit mempengaruhi kemampuan debitur," jelasnya ketika dikonfirmasi Bisnis, Selasa (27/7/2021).