Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Maybank Indonesia Tbk. membukukan kinerja Unit Usaha Syariah pertumbuhan laba sebelum pajak (PBT) yang pesat sebesar 67,6 persen menjadi Rp294 miliar. Hal ini didukung oleh upaya berkelanjutan bank dalam meningkatkan dana murah dan melakukan efisiensi biaya.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan strategi “Shariah First” mengedepankan solusi keuangan Syariah menggunakan pendekatan Leveraged Model dimana bank mendayagunakan seluruh sumber daya dan jaringan terkait pemasaran produk keuangan berbasis syariah.
Penerapan strategi ini berkontribusi terhadap peningkatan kinerja Unit Usaha Syariah (UUS).
"Meskipun kondisi pasar masih penuh tantangan, kinerja Unit Usaha Syariah tumbuh pesat," katanya dalam siaran pers Bank Maybank, Minggu (1/8/2021).
Dia melanjutkan total simpanan nasabah naik 10,1 persen menjadi Rp26,9 triliun pada Juni 2021. Tekanan pada masa pandemi juga membuat total pembiayaan Unit Usaha Syariah turun tipis 1,0 persen menjadi Rp24,7 triliun pada akhir Juni 2021.
Sementara itu, total aset pada akhir Juni 2021 naik 20,5 persen menjadi Rp36,4 triliun dari Rp30,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Total aset Unit Usaha Syariah menyumbang 22,5 persen terhadap total aset Bank secara konsolidasian.
Baca Juga
Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia secara aktif memperluas jangkauanya untuk memasarkan solusi keuangan syariah kepada nasabah yang lebih luas. Upaya ekspansi tersebut merupakan kelanjutan dari strategi “Shariah First”.
Di kuartal kedua 2021, Maybank Indonesia membuka Kantor Cabang Syariah di Samarinda (Kalimantan Timur), menyusul Jambi, Malang (Jawa Timur), dan Aceh yang dibuka pada kuartal sebelumnya. Termasuk kantor cabang baru tersebut, kini Maybank Indonesia telah mengoperasikan 19 kantor cabang syariah yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Selain itu, pada bulan Mei 2021, bank menggelar Maybank Indonesia Shariah Thought Leaders Forum, yakni sebuah forum diskusi virtual yang mengundang thought leaders, terdiri dari praktisi bisnis, regulator, dan akademisi di bidang industri keuangan syariah, untuk membahas mengenai strategi serta tantangan dalam membangun ekonomi dan industri keuangan syariah di Indonesia," paparnya.
