Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Berita Terpopuler Finansial, Shopee Paylater Sudah Berizin dan Deretan Fintech Calon Unikorn, dari Kredivo hingga Amartha

Tiga platform pinjol yang sebelumnya terdaftar di OJK kini dibatalkan lisensinya lantaran platform tersebut tidak mampu menjalankan kegiatan operasional. OJK terus menghimbau masyarakat untuk menghindari pinjam uang ke pinjol ilegal. 
Konsumen menggunakan dompet digital ShopeePay saat melakukan pembayaran di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Konsumen menggunakan dompet digital ShopeePay saat melakukan pembayaran di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Berita perkembangan pinjaman online (pinjol) yang resmi dan terdaftar di OJK menjadi berita yang paling populer di kanal Finansial Bisnis.com, pada Jumat, 30 Juli 2021. 

Tiga platform yang sebelumnya terdaftar di OJK kini dibatalkan lisensinya lantaran platform tersebut tidak mampu menjalankan kegiatan operasional. OJK terus menghimbau masyarakat untuk menghindari pinjam uang ke pinjol ilegal. 

Selain informasi tersebut, berita terpopuler lainnya yakni tentang perkembangan perseteruan pengusaha Jusuf Hamka dengan perbankan syariah. Jusuf Hamka sempat mengatakan dia punya pengalaman yang tidak baik karena merasa diperas oleh perbankan syariah.

Berikut ini lima berita terpopuler di kanal Finansial pada Minggu (1/8/2021).


1. Daftar 121 Pinjol Resmi di OJK, Shopee Paylater Sudah Berizin

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai dengan 27 Juli 2021, total jumlah penyelenggara fintech peer-to-peer (P2P) lending dengan lisensi terdaftar dan berizin tersisa 121 perusahaan.

Hal ini karena terdapat 3 (tiga) pembatalan lisensi fintech lending yang sebelumnya terdaftar, dikarenakan ketidakmampuan penyelenggara meneruskan kegiatan operasional.

Para platform tersebut, yaitu PT Perlu Fintech Indonesia (iTernak - https://iternak.id), PT Digitron Solusi Indonesia (asakita - www.asakita.id), dan PT Jayindo Fintek Pratama (SolusiKita - www.jayindo.id).

Klik selengkapnya di sini.


2. Deretan Fintech Calon Unikorn Potensial RI, dari Kredivo hingga Amartha

Hingga saat ini, perusahaan rintisan atau startup dari sektor teknologi finansial (tekfin/fintech) di Indonesia yang berhasil menyentuh status unikorn atau memiliki valuasi US$1 miliar hanya satu platform. Lalu, siapa selanjutnya?

Seperti diketahui, fintech berstatus unikorn tersebut bernama OVO (PT Visionet Internasional), platform fintech klaster pembayaran elektronik & dompet digital besutan Lippo Group.

Unikorn lainnya, bukan termasuk fintech karena tidak lahir dan tumbuh besar lewat lini bisnis utamanya sebagai penyedia layanan jasa keuangan, walaupun memiliki layanan finansial di dalam platform-nya atau bisnisnya berkaitan erat dengan layanan finansial.

Klik selengkapnya di sini.


3. Piutang pembiayaan Mandiri Utama Finance Tumbuh Signifikan 17 Persen 

PT Mandiri Utama Finance (MUF) mencatatkan perbaikan piutang pembiayaan kelolaan hingga 17 persen (year-on-year/yoy) senilai Rp13,7 triliun pada semester I/2021.

"Jumlah ini adalah baki debet dari total portofolio yang dikelola MUF, sudah termasuk joint financing," ungkap Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja kepada Bisnis, Minggu (1/8/2021).

Sebagai perbandingan, total nilai pembiayaan yang dikelola MUF per Maret 2021 atau sebelum terdampak pandemi berada di Rp12,7 triliun, kemudian sempat turun di kisaran Rp12,6 triliun pada tutup buku Desember 2020, di mana pembiayaan bersama atau joint financing mengambil porsi Rp6,2 triliun.

Klik selengkapnya di sini.


4. Ribut Syariah, Jusuf Hamka Minta Semua Pihak Ambil Hikmah

Bos perusahaan jalan tol Jusuf Hamka berharap semua pihak mengambil hikmah dari ribut-ribut soal perbankan syariah ini. Dia mengatakan telah meminta maaf kepada semua pihak atas keributan yang terjadi akhir-akhir ini.

Namun, dia pun tetap berharap semua pihak mengambil hikmah dan pelajaran untuk mewujudkan sistem perbankan syariah yang lebih baik lagi.

Klik selengkapnya di sini.

5. Ayoconnect Bidik Pertumbuhan Bisnis 10 Kali Lipat

Ayoconnect, perusahaan finansial teknologi, menargetkan pertumbuhan bisnis hingga 10 kali lipat pada Desember 2021 dibandingkan dengan Desember 2020.

Perusahaan yang bergerak di bidang agregator pembayaran tersebut akan merangkul lebih banyak mitra dan perusahaan penagih untuk mewujudkan target tersebut.

COO & Founder Ayoconnect Chiragh Kirpalani mengatakan pada semester I/2021, jumlah transaksi yang dilayani perseroan telah meningkat 600 persen secara tahunan.

Klik selengkapnya di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper