Bisnis.com, JAKARTA – Kelompok pemuda muslim yang jadi bagian Indonesia Islamic Youth Economic Forum (ISYEF), Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dan Bank Syariah Indonesia (BSI) Muda melakukan aksi sosial 'Berbagi Nasi Kotak Murah seharga Rp2.000' di sekitar masjid. Hasil penjualan digunakan kembali sebagai infak di masjid-masjid DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan.
Ketua Umum ISYEF Atras Mafazi menyatakan bahwa selama ini PPKM mempengaruhi pendapatan masyarakat yang semakin menurun setiap harinya, bahkan tidak hanya masyarakat, masjid pun ikut terdampak dengan menurunnya pemasukan dari infak dan sedekah jamaah masjid.
“Saya banyak mendengar kabar beberapa masjid ada yang sampai kesulitan uang untuk membayar kebutuhan dasar operasional seperti listrik. Maka dari itu kami dari ISYEF ingin memberikan terobosan suatu gerakan sosial yang dapat membantu, masyarakat, UMKM, dan masjid sekaligus. Terciptalah kotak berbagi ini," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/8/2021).
Dia melanjutkan di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat, pemerintah melakukan upaya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 12 Juli hingga 9 Agustus mendatang.
Selama berjalanya aturan PPKM ini menimbulkan kekhawatiran dampak yang signifikan terhadap ekonomi masyarakat khususnya kelas menengah ke bawah dan kaum dhuafa yang masih perlu keluar rumah untuk mendapatkan pemasukan.
Aturan itu juga berdampak pada menurunya pendapatan UMKM dan juga pemasukan uang amal masjid karena terjadinya pembatasan hingga penutupan sementara.
Atraz menyampaikan pihaknya berupaya membuat program yang anti mainstream dengan dampak yang lebih luas.
“Kalau biasanya berbagi nasi jumat itu gratis, di kami ini berbayar. Jadi kita beli makanan melalui UMKM terdekat dengan masjid, lalu kita jual dengan harga murah senilai Rp2.000 kepada masyarakat, kemudian hasil penjualan tersebut kita serahkan kepada masjid sebagai dana infaq dan sedekah. Kami rasa ini win-win solution antara masyarakat, UMKM, dan juga masjid."
Ketua Pemberdayaan Umat PB HMI Ali Zakiyuddin menambahkan perpanjangan masa PPKM ini sangat mempengaruhi daya beli masyarakat yang semakin menurun setiap harinya. "Bahkan untuk kebutuhan makan setiap hari nya masyarakat juga kesusahan," katanya.
"Gerakan Kolaborasi bersama ISYEF dan BSI Muda ini juga ditargetkan dapat membantu UMKM dalam hal ini warung kuliner kaki lima, sebab nasi kotak yang dijual dengan harga Rp2.000 itu dipesan di UMKM warung kuliner kaki lima, sehingga gerakan ini tidak hanya membantu kaum Dhuafa tapi juga berupaya mengaktivasi perputaran ekonomi di masyarakat dalam hal ini masyarakat pelaku UMKM warung kuliner kaki lima," ujarnya.
Ali pun menuturkan hasil penjualan nasi kotak itu kemudian diserahkan ke teman-teman ISYEF untuk disalurkan ke Masjid-masjid yang memenuhi kriteria untuk menerima sumbangan.
Ali berharap gerakan kolaborasi tersebut memiliki umur yang panjang. Dia juga mengajak para pihak lainnya, tanpa terkecuali, baik pemerintah maupun perorangan yang sekiranya berkecukupan untuk sama-sama turun tangan membantu masyarakat kecil yang saat ini benar-benar membutuhkan uluran tangan.