Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sumut membukukan laba bersih sebesar Rp307,04 miliar per 30 Juni 2021.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Sumut yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia pada hari ini (31/8/2021), perolehan laba tersebut turun 20,59 persen dibandingkan dengan laba pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp386,66 miliar.
Perseroan masih mampu mempertahankan pendapatan bunga bersih Rp1,07 triliun. Angka tersebut naik tipis dari percetakan pendapatan bunga bersih periode sama tahun lalu sebesar Rp1,01 triliun.
Perseroan juga mampu mengerek pendapatan fee hampir 6 kali lipat pada semester pertama tahun ini menjadi Rp71,07 miliar. Kendati demikian kerugian penurunan nilai aset mencapai Rp165,30 miliar, dari periode sama tahun lalu Rp13,58 miliar.
Adapun kredit yang diberikan masih tumbuh 2,86 persen secara year to date (ytd) menjadi Rp22,28 triliun dari posisi akhir di 2020 tercatat Rp21,66 triliun. Sementara penghimpunan dana pihak ketiga perseroan tercatat Rp32,15 triliun dengan komposisi dana murah mencapai 63,42 persen.
Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Ridwan belum lama mengatakan segmen kredit konsumsi mengalami peningkatan, khususnya kredit multi guna dan KPR. Segmen kredit yang juga meningkat yakni kredit produktif untuk modal kerja yang menyasar sektor pelaku usaha UMKM.
Dia menambahkan perseroan ikut serta dalam menyalurkan kredit yang merupakan program pemerintah seperti kredit dari dana PEN yang telah terealisasi Rp1,1 triliun kepada 6.990 debitur. Selain itu, Bank Sumut terus melakukan ekspansi dengan menyasar sektor UMKM yang masih potensial untuk berkembang terutama di daerah.
Syahdan menjelaskan pertumbuhan laba yang terkontraksi pada paruh pertama akibat dari dampak pandemi Covid-19. "Pertumbuhan laba Bank Sumut yang sedikit minus di semester I/2021 ini di antaranya karena kondisi perekonomian nasional yang secara umum belum membaik diakibatkan pandemi Covid-19 sehingga sedikit memengaruhi kemampuan debitur," jelasnya.