Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) mengungkap bahwa pembiayaan multiguna masih akan menjadi andalan untuk mendongkrak pertumbuhan.
Direktur Keuangan WOM Finance Zacharia Susantadiredja mengungkap hal ini karena pembiayaan multiguna memiliki sifat yang fleksibel dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat di era new normal ini.
"Masa pandemi banyak usaha yang mengalami penurunan. WOM Finance pun menggenjot pembiayaan multiguna untuk konsumennya, karena pembiayaan multiguna ini bisa digunakan untuk keperluan modal usaha, pendidikan, kesehatan, renovasi rumah, hingga keperluan wisata," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (3/9/2021).
Tak heran, produk perusahaan pembiayaan berkode emiten WOMF terkait pembiayaan multiguna beragunan motor (MotorKu) dan beragunan mobil (MobilKu) per Agustus 2021 mencapai Rp1,7 triliun, tumbuh 73 persen (year-on-year/yoy) dari periode sebelumnya.
Zacharia mengungkap bahwa kedua produk ini ditambah pembiayaan andalan lainnya, yaitu motor baru sebesar Rp863 miliar, telah membawa total penyaluran pembiayaan perseroan per Agustus 2021 menembus Rp2,55 triliun, atau tumbuh sebesar 61 persen (yoy) dari periode yang sama tahun lalu.
Artinya, perusahaan pembiayaan anak usaha PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) ini telah melampaui capaian sepanjang periode 2020 yang hanya mampu mencatatkan Rp2,39 triliun karena dampak pandemi, jauh dari capaian 2019 sebesar Rp5,79 triliun.
Baca Juga
"Seiring dengan era new normal dan memperhatikan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang optimistis akan lebih baik dari 2020, WOM Finance berkomitmen untuk terus menyediakan fasilitas pembiayaan kepada calon konsumen yang memerlukan, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian," tambahnya.
Adapun, dalam upaya mendorong pembiayaan multiguna, selain memanfaatkan database internal, pembiayaan multiguna didorong melalui promosi dengan memanfaatkan media online dan media sosial.
Pasalnya, pembiayaan multiguna juga merupakan wujud komitmen WOMF dalam mendukung pertumbuhan pembiayaan di sektor produktif. Terutama karena melihat tren tumbuhnya kebutuhan permodalan dari pegiat jual-beli online, termasuk para karyawan yang mulai terjun membuka usaha sampingan.