Bisnis.com, JAKARTA - Platform fintech peer-to-peer (P2P) lending klaster produktif PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) tercatat berhasil menambah porsi penyaluran pinjaman ke pelaku usaha mikro wanita di Sumatra.
Chief Commercial Officer Amartha Hadi Wenas menjelaskan bahwa ekspansi ke luar Jawa merupakan komitmen platform untuk memperluas misi sebagai fintech P2P lending yang turut berperan dalam pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di pedesaan.
"Amartha telah melakukan ekspansi ke pulau Sumatra sejak 2020, tepat sebelum pandemi melanda Indonesia. Keputusan ekspansi ke luar pulau Jawa, salah satunya Sumatra merupakan keputusan yang tepat, karena performa bisnis di luar pulau Jawa justru mendominasi pertumbuhan bisnis Amartha pada 2021, sehingga menghasilkan performa keuangan yang sehat dan stabil," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (30/10/2021).
Hasilnya, sepanjang periode berjalan Amartha berhasil menyalurkan pendanaan sebesar Rp785 miliar ke wilayah Sumatra, tumbuh lebih dari 190 persen (yoy) dibandingkan periode 2020 yang hanya sebesar Rp269 miliar.
Amartha juga mencatatkan peningkatan jumlah outstanding loan untuk wilayah Sumatra. Di mana sepanjang 2021, jumlah outstanding loan mencapai Rp552 miliar, lebih tinggi 208 persen jika dibandingkan jumlah outstanding loan periode 2020 sebesar Rp179 miliar rupiah.
Wenas mengungkap angka ini masih berpotensi terus bertambah seiring dengan peningkatan jumlah penyaluran pendanaan di wilayah Sumatra di sisa dua bulan terakhir tahun 2021 ini.
Baca Juga
"Strategi untuk memperluas penyaluran pendanaan ke luar pulau Jawa juga merupakan wujud dukungan Amartha terhadap ketentuan OJK, yang mengimbau perusahaan fintech untuk meningkatkan menyalurkan pendanaan ke luar pulau Jawa," tambahnya.
Sejalan dengan pertumbuhan bisnis Amartha di pulau Sumatra secara umum, provinsi Sumatra Selatan juga masuk sebagai salah satu provinsi di Sumatra dengan pertumbuhan paling pesat jika dibandingkan dengan tahun 2020 dengan jumlah pencairan sebesar Rp139 miliar. Hingga pertengahan bulan Oktober 2021, Amartha telah menyalurkan pendanaan kepada lebih dari 38 ribu mitra perempuan pengusaha mikro di Sumatra Selatan.
M. Akib, Head of Micro Business Amartha wilayah Sumatra menyampaikan pihaknya merealisasikan kinerja ini lewat mengerahkan lebih dari 1.000 tenaga lapangan yang tersebar di pulau Sumatra untuk memonitor perkembangan usaha para mitra.
"Ini merupakan salah satu strategi kami untuk memastikan kualitas pinjaman dari mitra, yang hasilnya dapat dilihat dari angka peningkatan penyaluran pendanaan wilayah Sumsel dari Rp54 miliar menjadi Rp139 miliar di tahun 2021," ungkapnya.
Wilayah Sumatra Selatan juga mencatatkan pertumbuhan outstanding loan hingga tiga kali lipat dibandingkan periode tahun 2020, yakni dari Rp35 miliar ke Rp112 miliar pada 2021 ini. Beberapa wilayah binaan di Sumatra Selatan menunjukkan performa yang baik, sebut saja Banyuasin, Seberang Ulu, dan Kalidoni, yang tercatat memiliki repayment rate mencapai 100 persen.
Untuk mendukung akselerasi pengembangan UMKM di wilayah Sumatra Selatan, Amartha menjalin kolaborasi sinergis dengan Bank Sumsel Babel. Kerja sama ini diresmikan melalui penandatanganan MoU antara Amartha dengan Bank Sumsel Babel akhir Oktober 2021.
Antonius Prabowo Argo, Direktur Bisnis Bank Sumsel Babel menyampaikan pihaknya menyambut baik kolaborasi yang bersinergi dengan Amartha.
"Kami melihat, konsep bisnis Amartha sejalan dengan tujuan Bank Sumsel Babel yang berkomitmen untuk membangun kesejahteraan melalui layanan permodalan bagi UMKM. Ini merupakan salah satu strategi Bank Sumsel Babel untuk mempercepat dan memperluas penyaluran pendanaan, khususnya bagi pelaku usaha mikro di Sumatra Selatan dan ke depannya yaitu Bangka Belitung," ujarnya.
Amartha juga melakukan digitalisasi pedesaan dengan menyediakan aplikasi Amartha+ bagi para borrower. Aplikasi ini memfasilitasi belanja borongan atau grosir bagi borrower, serta layanan pembelian pulsa hingga pembayaran tagihan listrik.
Sebanyak lebih dari 48.000 mitra di Sumatra telah menggunakan aplikasi Amartha+ untuk belanja borongan, sehingga dapat memperoleh harga bahan baku yang lebih murah dan meningkatkan porsi laba.
Melihat pertumbuhan bisnis yang signifikan di pulau Sumatra, Amartha menargetkan untuk dapat menyalurkan pendanaan sebesar Rp1 triliun hingga akhir periode 2021.
Sedangkan khusus wilayah Sumatra Selatan, ditargetkan penyaluran pendanaan mencapai rupiah pada tahun 2022 mendatang. Amartha berencana untuk melakukan ekspansi ke pulau Bangka Belitung di tahun depan, serta membuka 120 poin tambahan khusus wilayah Sumatra.
Secara umum, di tahun 2021 ini Amartha menargetkan untuk menjangkau satu juta borrower di seluruh Indonesia. Untuk informasi, Amartha telah menjangkau lebih dari 850.000 perempuan pengusaha mikro di lebih dari 18.900 desa di Indonesia. Hingga September 2021, Amartha telah menyalurkan pendanaan sebesar 1,6 triliun rupiah, dan menargetkan untuk menyalurkan sebanyak 2,5 triliun rupiah hingga Desember 2021.
Amartha juga melakukan inovasi pada layanan pendanaan seperti penyediaan fitur crowdfunding atau pendanaan kolektif. Fitur ini memungkinkan satu borrower memperoleh pendanaan dari beberapa lender sekaligus. Dari sisi lender, fitur ini diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui platform P2P lending, karena besaran pendanaan bisa lebih terjangkau, bahkan bisa dimulai dari Rp100 ribu.
Amartha membuka peluang bagi lender institusi untuk bersama-sama mendongkrak UMKM wilayah Sumatra melalui pendanaan, karena sudah terbukti performa para borrower sangat baik meskipun dilanda pandemi. Amartha pun optimistis pertumbuhan bisnis di Sumatra akan lebih melesat lagi pada 2022.