Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) tercatat 9,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per Oktober 2021. Pertumbuhan ini pun berhasil menjadi penopang utama pertumbuhan kredit konsumen pada 2021.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) membukukan pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) yang relatif, di mana kredit perumahan naik 7,2 persen menjadi Rp48,8 triliun pada kuartal III/2021.
"Dengan berbagai program Griya BNI, tren KPR masih terus terakselerasi cukup baik hingga akhir tahun," kata Corporate Secretary BNI Mucharom saat dihubungi Bisnis, Sabtu (11/12/2021)
Baca Juga
Menurut Mucharom, daya saing bank pelat merah dengan kode saham BBNI itu lebih kuat, karena mampu memberi penawaran suku bunga lebih rendah yang akan membuat cicilan pembeli rumah pertama lebih ringan.
“Sekali lagi kami tekankan, tentu saja diskon PPN [Pajak Pertambahan Nilai] dan LTV [Loan to Value] menjadi faktor utama dalam peningkatan KPR 2021. Terlebih, relaksasi fiskal mampu memberi diskon pada harga rumah 5 persen hingga 10 persen,” ujarnya.
Kendati demikian, Mucharom mengingatkan bahwa daya beli masyarakat juga sangat terjaga. Hal ini terlihat dari dana pihak ketiga (DPK) di semua bank yang masih mampu tumbuh positif di tengah pandemi.