Bisnis.com, JAKARTA - Survei DSinnovative bertajuk Fintech Report 2021 'The Convergence of (Digital) Financial Services' menggambarkan mulai diterimanya layanan perbankan full digital di kalangan masyarakat, baik besutan bank konvensional maupun bank digital.
Survei yang disponsori Kredivo dan Traveloka ini mengungkap setidaknya 11 brand digital banking yang paling dikenal berdasarkan top awareness dari total 1.500 orang responden.
Platform Jenius besutan PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) menduduki peringkat pertama sebagai yang paling dikenal responden, bahkan menjadi satu-satunya yang dikenal lebih dari separuh total responden, tepatnya 64,2 persen.
Peringkat kedua dengan awareness 38,4 persen dari total responden diduduki bank terafiliasi big-tech Gojek-Tokopedia, melalui anak usahanya PT Dompet Karya Anak Bangsa atau GoPay, yaitu PT Bank Jago Tbk (ARTO).
Selanjutnya di peringkat tiga, ada Digibank besutan PT Bank DBS Indonesia sebesar 30,9 persen. Adapun, tiga brand lain yang memiliki awareness di kisaran 20 persen sampai 30 persen, yaitu PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) besutan Grup Akulaku dan LINE Bank besutan PT Bank KEB Hana Indonesia.
Sementara itu, PermataMe besutan PT Bank Permata Tbk. (BNLI) dan TMRW by PT Bank UOB Indonesia mendapatkan awareness responden di kisaran belasan persen, tepatnya 17,6 persen dan 12,3 persen.
Baca Juga
Lainnya, yang mengoleksi awareness di bawah 10 persen dari total responden, yaitu PT Bank Seabank Indonesia yang terafiliasi Shopee, platform blu besutan BCA Digital anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), Motion besutan PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP), dan Wokee milik PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP).
Survei juga mengukur ketertarikan responden menggunakan layanan milik bank digital. Hasilnya, 57,2 persen mengaku tertarik, dan apabila ditelaah lebih lanjut, 77 persen dari yang setuju mengaku tertarik karena kemudahan dan kecepatan pembukaan akun.
Lainnya, 63 persen karena layanannya full digital, 62 persen karena antar muka yang cantik dan bisa akses lewat smartphone. Selanjutnya, 45 persen suka dengan layanan yang biaya bulanannya rendah, 32 persen tertarik karena berpotensi mendapat transfer gratis, dan 30 persen melihat higher interest on savings or time deposits.
Terakhir, apabila dilihat dari awareness per wilayah, yang telah menembus 10 persen hanya responden di DKI Jakarta (12 persen), sementara responden di Surabaya dan sekitarnya hanya 9 persen. Adapun, Greater Bandung, Greater Semarang, dan Greater Medan masing-masing 8 persen, sementara kota lain hanya di 5 sampai 6 persen.
Studi ini juga melihat impact yang akan dibawa oleh bank digital kepada para pemain fintech, yaitu semakin masifnya kolaborasi dan kerja sama. Pasalnya, perbankan berharap bisa ikut mendapatkan basis nasabah di ekosistem digital tertentu, yang biasanya telah difasilitasi layanan dari suatu fintech.
Sesuai keterangan dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), bank digital justru akan banyak meminta fintech sebagai perantara penyaluran kredit. Di sisi lain, fintech akan ikut diuntungkan karena semakin stabil dan dipercaya, sementara para peminjam (borrower) di platform fintech lambat laun berkembang dan bukan kalangan unbanked lagi.