Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

AdaKami Salurkan Rp6,8 Triliun di 2021, Bukti Fintech Ikut Pulihkan Ekonomi

Sebanyak 181 juta penduduk Indonesia masih tergolong unbanked. Oleh sebab itu, diperlukan kolaborasi antarinstitusi finansial untuk dapat melayani lebih banyak masyarakat dalam kategori ini.
Aziz Rahardyan
Aziz Rahardyan - Bisnis.com 13 Januari 2022  |  19:05 WIB
AdaKami Salurkan Rp6,8 Triliun di 2021, Bukti Fintech Ikut Pulihkan Ekonomi
Ilustrasi foto company profile AdaKami. - Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial peer-to-peer (P2P) lending AdaKami (PT Pembiayaan Digital Indonesia) menegaskan industri fintech berkontribusi nyata terhadap ekonomi nasional. 

CEO AdaKami Bernardino M Vega mengungkap inilah yang melandasi komitmen pihaknya terus mendorong inklusi finansial di Tanah Air, sejalan dengan tema besar konferensi G20 'Recover Together, Recover Stronger'.

Menurutnya, mendorong pemulihan ekonomi RI usai pandemi Covid-19 yang ditargetkan tumbuh 5,22 persen pada 2022 memerlukan dukungan semua pihak. Tak terkecuali para pemain fintech sebagai garda depan inovasi teknologi di sektor keuangan.

"Kami percaya bahwa satu-satunya jalan untuk mendorong laju perekonomian adalah melalui kolaborasi multipihak dan inovasi teknologi yang mendukung kemudahan akses layanan kepada lebih banyak orang, sehingga tercapai inklusi finansial," ujar Dino dalam diskusi terbatas bersama media, Kamis (13/1/2022).

Terlebih, data Bank Dunia mengungkap credit gap Indonesia begitu lebar, masih mencapai Rp1.650 triliun per tahun. Industri fintech P2P lending secara kolektif dengan penyaluran tahunan di kisaran Rp150 triliun, baru sanggup berkontribusi menutup sekitar 9 persen dari total credit gap.

Selain itu, 181 juta penduduk Indonesia masih tergolong unbanked. Sehingga diperlukan kolaborasi antarinstitusi finansial untuk dapat melayani lebih banyak masyarakat dalam kategori ini.

"Artinya, masih ada ruang yang besar bagi fintech P2P lending untuk membantu menutup credit gap. Kami menyadari guna mendorong pergerakan dan pemulihan ekonomi nasional, hal ini perlu dijembatani. Dari sinilah AdaKami ingin berkontribusi," tambahnya.

Adapun, sepanjang 2021 AdaKami menyalurkan pinjaman sebesar Rp6,8 triliun, atau secara kumulatif menyentuh Rp9,2 triliun sejak berdiri pada awal 2019 kepada lebih dari 10,8 juta peminjam dana (borrower) di seluruh Indonesia.

Pada tahun ini, AdaKami menargetkan menjangkau lebih banyak kalangan unbanked di seluruh Indonesia yang membutuhkan kemudahan akses finansial.

Business Development Manager AdaKami Jonathan Krissantosa menambahkan, pada 2022 ini pihaknya akan melanjutkan komitmen memperbaiki tingkat literasi keuangan para peminjam, lewat menambah program edukasi dan literasi.

"Lewat membantu peminjam memahami hak dan tanggung jawab mereka, kami bisa membantu mereka memiliki pengelolaan keuangan yang sehat. Oleh karena itu, AdaKami menyambut baik berbagai peluang kolaborasi guna mewujudkan akses keuangan dan ekonomi yang lebih inklusif di Indonesia," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

fintech P2P lending adakami
Editor : Farid Firdaus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top