Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambut Momentum G20, Investree Ungkap Fintech Perlu Perkuat Kolaborasi 

Investree akan memperbanyak kerja sama dengan deretan rekanan dalam rangka memberikan produk dan layanan terbaik bagi pelaku UKM selaku borrower.
Ketua Umum Asosiasi Pendanaan Fintech Bersama Indonesia yang juga  CEO Investree Adrian A Gunadi, memberikan penjelasan pada diskusi Digital Economic Forum di Jakarta, Kamis (28/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Ketua Umum Asosiasi Pendanaan Fintech Bersama Indonesia yang juga CEO Investree Adrian A Gunadi, memberikan penjelasan pada diskusi Digital Economic Forum di Jakarta, Kamis (28/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial peer-to-peer (fintech P2P) lending, Investree (PT Investree Radhika Jaya) menekankan bahwa peran para pemain fintech semakin krusial dalam mengatasi kesenjangan kebutuhan permodalan UKM. 

Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengungkap inilah alasan pihaknya membawa kampanye baru bertajuk #KolaborasiuntukTumbuh pada 2022 ini, yang sejalan dengan kegiatan Presidensi Group of Twenty (G20) yang resmi diketuai oleh Indonesia, di mana salah satunya akan membahas digitalisasi di bidang keuangan dan perekonomian nasional. 

"Saat ini kita lihat pandemi di Indonesia sudah mulai terkendali, harapannya ke depan lebih baik lagi. Investree rasa inilah waktu yang tepat untuk lebih menguatkan dukungan pembiayaan bagi pelaku UKM serta mewujudkan sejumlah rencana kerja yang komprehensif dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (19/1/2022). 

Pasalnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia Johnny G. Plate dalam keterangannya pun menyinggung digitalisasi sebagai salah satu poin penting yang muncul di era pandemi Covid-19. 

Pandemi justru mendorong migrasi aktivitas masyarakat ke ruang digital. Oleh sebab itu, digitalisasi penting diimplementasikan pada sektor keuangan karena sekarang masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan layanan atau fasilitas perbankan atau lembaga keuangan konvensional. 

Oleh karena itu, memasuki tahun 2022, Investree akan memfokuskan dukungannya terhadap kemajuan dan pertumbuhan UKM di Indonesia dengan menyediakan pembiayaan berbasis rantai pasok yang mudah dan cepat, sehingga para pelaku UKM dapat menjalankan usahanya secara lebih efisien sekaligus menggerakkan roda perekonomian nasional. 

Kampanye 'Kolaborasi untuk Tumbuh' sendiri merupakan kampanye payung yang akan diusung oleh Investree sepanjang tahun ini, dengan harapan mampu memperbanyak kerja sama dengan deretan rekanan dalam rangka memberikan produk dan layanan terbaik bagi pelaku UKM selaku borrower. 

"Kami mengundang organisasi, institusi, lembaga, maupun individu, siapa saja, untuk bergabung dalam ekosistem Investree, baik sebagai borrower, lender, maupun rekanan. Karena Investree percaya, bersama kita dapat tumbuh lebih kuat, lebih solid meningkatkan inklusi keuangan," tambah Adrian. 

Beberapa kolaborasi yang telah Investree realisasikan, di antaranya memperkuat kolaborasi strategis dengan berbagai rekanan bisnis dan pemberi pinjaman institusi lokal, seperti Bank Jago, BPR Lestari, serta internasional seperti responsAbility. 

Investree juga menghadirkan inisiatif Beyond Lending berupa pengembangan platform e-invoicing, serta penilaian kredit inovatif berbasis Artificial Intelligence yang merupakan solusi bisnis digital terintegrasi untuk UKM. Selain itu, Investree juga resmi berekspansi ke Filipina dan Thailand.

Adrian mengungkap beragam pencapaian di atas berlandaskan pada kolaborasi sebagai wujud dukungan Investree terhadap kerja sama global untuk inklusi keuangan atau Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI). GPFI sendiri menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Jalur Keuangan G20.

"Kolaborasi berkontribusi positif terhadap perkembangan ekosistem keuangan digital. Bertepatan dengan diselenggarakannya G20 ini, Investree ingin meningkatkan hal tersebut untuk memberikan sumbangsih nyata bagi peningkatan inklusi dan literasi finansial di Tanah Air, melalui penyaluran pembiayaan mudah dan cepat, solusi bisnis digital yang bisnis menjadikan bisnis lebih produktif," tutupnya. 

Sebagai informasi, Investree menutup periode 2021 dengan berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp14,43 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp9,43 triliun. 

Rata-rata tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman di bawah 90 hari (TKB90) Investree bertahan di 99,39 persen. Para lender pun bisa mendapatkan rata-rata tingkat imbal hasil 16,5 persen p.a.

Adapun pada periode kampanye ini, Investree mempunyai beberapa promo yang sayang untuk dilewatkan oleh para borrower maupun lender. 

Untuk borrower pelaku usaha yang ingin mengembangkan bisnis secara syariah namun terkendala modal usaha atau arus kasnya macet karena operasional meningkat, pelaku usaha bisa mendapatkan dukungan pembiayaan syariah hingga Rp2 miliar kerja sama dengan Fast 8 Group antara lain Gadjian, Payuung, dan Hadirr. 

Sedangkan untuk lender Investree, pada periode ini terbuka kesempatan mengikuti promo #PejuangCuan spesial Hari Raya Imlek. Dengan membuka Tabungan D-Save (Danamon) dan Rekening Dana Lender (RDL) di Investree, lender berkesempatan mendapatkan cashback hingga Rp150 ribu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper