Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Digital BCA masih akan fokus dalam meningkatkan kualitas layanannya pada tahun ini. Anak perusahaan PT Bank Centra Asia Tbk. atau BBCA itu tidak ingin terburu-buru untuk masuk menerbitkan saham perdana (IPO).
Direktur IT dan Operasi BCA Digital Iman Sentosa mengatakan bagi perusahaan, yang terpenting adalah menghadirkan produk sebaik mungkin sehingga produk Bank Digital BCA bisa bersaing dengan bank-bank lain sudah hadir terlebih dahulu.
“Kami berbeda dengan bank digital lain. Bank digital lain mereka diakuisisi dan menjadi besar, masih memiliki kantor cabang. Proses itu berbeda,” kata Iman kepada Bisnis, Minggu (1/5/2022).
Bank Digital BCA saat ini menjalankan operasinya secara penuh melalui kanal digital. Bank Digital BCA hanya memiliki satu kantor cabang yang digunakan untuk menghadirkan berbagai layanan kepada nasabah.
Iman mengatakan saat ini Bank Digital BCA dibangun, induk perusahaan ingin agar Bank Digital BCA mampu tumbuh dan menghadirkan produk-produk bagus dengan nasabah yang berkualitas.
Sejalan dengan produk bagus yang dihadirkan, Bank Digital BCA optimistis nilai perusahaan akan ikut melesat atau menjadi baik.
“Dan kalau nanti mau IPO dan banknya mulai untung itu atas dasar kerja sama kami sendiri bukan kencang dari story telling,” kata Iman.
Sekadar informasi, sejak pertama diluncurkan pada Juli 2021 hingga 21 April 2022, jumlah pengguna akun blu by BCA Digital sudah lebih dari 675.900 pengguna. Mayoritas pengguna blu berada di usia 17–25 tahun (44 persen). Sebagian besar berdomisili di DKI Jakarta, disusul oleh pengguna dari Bandung dan Bogor
Dari sisi pekerjaan, pengguna terbanyak memiliki profil sebagai karyawan swasta, pelajar atau mahasiswa, dan ibu rumah tangga
Sementara itu dari sisi total nominal seluruh transaksi hingga 21 April 2022 mencapai Rp23,7 triliun sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd). Dari total transaksi uang masuk ke rekening blu by BCA Digital dari bank lain periode Januari 2022 hingga 21 April 2022 mencapai lebih dari Rp5,1 triliun.