Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) akan fokus mengalihkan sistem inti perbankan (core banking) ke New Generation Banking System (NGBS) pada tahun ini. Secara bersamaan, perusahaan dengan sandi BBKP itu juga akan melakukan transformasi gerai dan memperbaiki jaringan distribusi di seluruh Indonesia.
New Generation Banking System (NGBS) adalah sistem inti perbankan dengan konsep “Banking everywhere, but never at a bank”.
Presiden Direktur KB Bukopin Chang Su Choi mengatakan Bank KB Bukopin menjalankan prosedur transformasi digital ini untuk memberikan pelayanan jasa keuangan yang lebih baik dan untuk mengakomodir kebutuhan ekspansi bisnis perseroan dalam hal percepatan proses kredit di seluruh sektor, baik mikro, SME, maupun komersial.
Dalam transformasi tersebut, perseroan akan memanfaatkan sejumlah teknologi terbaru, seperti pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
"KB Bukopin bertekad untuk menjadi lebih berorientasi pada nasabah, digital, dan efisien,” kata Chang dalam siang pers, Selasa (10//20225).
Dia menjelaskan perubahan sistem perbankan ini difokuskan ke customer-oriented management, manajemen yang menghargai kearifan lokal, dan sistem IT berbasis keuangan.
Chang menuturkan seiring dengan upaya transformasi gerai dan perbaikan jaringan distribusi, KB Bukopin ingin membuat layanan makin mudah, cepat, dan nyaman.
KB Bukopin juga akan memberikan pengalaman berkualitas di luar layanan perbankan inti kepada para nasabah.
Chang menuturkan perseroan berencana mengadakan berbagai acara hiburan seperti virtual concert dan live concert sebagai bentuk apresiasi KB Bukopin kepada para nasabah.
"Kami juga akan merambah ke dunia metaverse karena kami melihat potensi teknologi baru ini sebagai jalur komunikasi dan interaksi masa depan,” kata Chang.
Sekadar informasi Bank KB Bukopin membukukan rugi bersih secara konsolidasi sebesar Rp2,28 triliun sepanjang 2021. Rugi tersebut mengempis 30 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari tahun 2020 yang harus menanggung rugi sebesar Rp3,25 triliun.
Penurunan tersebut sejalan dengan turunnya pendapatan bunga dan beban bunga, serta naiknya pendapatan bunga bersih.