Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anjloknya Ekuitas Reasuransi dan Cita–cita Menjaga Neraca Jasa

Ekuitas perusahaan reasuransi dalam negeri merosot hingga dobel digit. Kondisi yang membuat neraca jasa semakin kedodoran. Bagaimana peluang membalikkannya?
Logo Indonesia RE
Logo Indonesia RE


Guna meningkatkan kapasitas bisnis, perseroan pun mengajukan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp3 triliun untuk RAPBN Tahun Anggaran 2023. Pengajuan PMN ini juga agar perseroan dapat menjadi pemain internasional. Hal ini dilatarbelakangi oleh masih terbatasnya kapasitas dan kapabilitas perusahaan reasuransi lokal untuk menampung risiko pertanggungan ulang dari perusahaan asuransi dalam negeri sehingga masih terjadi defisit neraca pembayaran di sektor reasuransi.


Diperlukan perusahaan reasuransi yang kuat dengan kapabilitas yang besar untuk menahan laju premi reasuransi ke luar negeri dan menyerap laju reasuransi ke dalam negeri sehingga defisit neraca pembayaran di sektor reasuransi dapat ditekan. 


"Sifat industri ini capital intensive, butuh permodalan yang kuat. Kalau nggak punya permodalan yg kuat, mau enggak mau pindahkan risiko itu ke perusahaan reasuransi lain, termasuk ke luar negeri. Inilah kenapa reasuransi bisnisnya bersifat internasional dan ini menjadi salah satu alasan kenapa Indonesia Re ajukan PMN ini," kata Benny.


Selain mengajukan PMN, Indonesia Re juga memiliki rencana jangka panjang untuk mendapatkan penguatan modal melalui investor strategis yang akan memberikan tambahan permodalan dan mengisi kemampuan operasional.


"Kami akan bawa masuk para pemain reasuransi dari global. Tujuannya, satu, mereka akan bawa masuk modal ke Indonesia. Kedua, mereka akan bawa kompetensi dan pengalaman di luar, best practice untuk bisa diimplementasikan di Indonesia," tutur Benny. 


Namun, untuk bisa menggandeng perusahaan reasuransi global, kata Benny, perseroan harus memperbaiki diri agar bisa meyakinkan bahwa perseroan merupakan partner yang tepat menjadi mitra bisnis mereka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper