Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA (BBCA) Perkuat Infrastruktur Perkreditan

BCA mencermati ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi penyaluran kredit sepanjang tahun ini..
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang BCA di Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang BCA di Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menyatakan akan terus memperkuat infrastruktur perkreditan dengan semakin memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mempercepat proses pengelolahan kredit dan proses akuisisi debitur.

Executive Vice President (EVP) Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn mengatakan BCA terus berupaya untuk menggali bisnis baru, di antaranya melalui optimalisasi data dan proses deepening dari industri-industri potensial maupun para nasabah existing.

“Termasuk menjajaki potensi bisnis dari jaringan-jaringan usaha yang terhubung dengan bisnis para debitur,” kata Hera kepada Bisnis, Jumat (15/7/2022).

Adapun di tahun ini, Hera mengatakan emiten bersandi saham BBCA menargetkan pertumbuhan total kredit dapat mencapai 6 persen – 8 persen.

Sementara itu, BCA mencermati ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi penyaluran kredit sepanjang tahun ini, seperti mobilitas masyarakat yang diharapkan bisa kembali normal, suku bunga, hingga likuiditas yang ada.

Jika melihat kinerja penyaluran kredit BCA pada kuartal I/2022, secara total, BCA menyalurkan kredit sebesar Rp637,1 triliun atau naik 8,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Hera menyampaikan kredit korporasi menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA yang tumbuh 9,2 persen yoy menjadi Rp286,9 triliun. Sama halnya dengan kredit komersial dan UKM naik yang naik 8,2 persen yoy menjadi Rp188,8 triliun.

 “BCA akan selalu berpegang pada prinsip kehati-hatian dengan menerapkan manajemen risiko yang disiplin,” ujarnya.

 Adapun, emiten bersandi saham BBCA ini akan menyampaikan paparan kinerja kuartal II/2022 yang bakal dilaksanakan pada 27 Juli 2022.

Sebelumnya, berdasarkan Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia (BI), kinerja dunia usaha menilai akses kredit pebankan mengalami pertumbuhan pada kuartal II/2022.

Hal itu tercermin dari saldo bersih atau SB yang terjadi pada kuartal II/2022 lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 1,35 persen menjadi 2,64 persen.

“Responden menilai akses kredit perbankan pada kuartal II/2022 dalam kondisi lebih mudah dibandingkan kuartal sebelumnya,” jelas survei BI, dikutip pada Jumat (15/7/2022).

BI menjelaskan hal tersebut sejalan dengan persentase responden yang menjawab akses kredit sulit tercatat sebesar 4,26 persen. Angka itu menurun dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,88 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper