Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Dari Pembiayaan Industri Kreatif, Resesi Eropa, hingga Sumber Daya Migas Aceh

Selain mencermati pembiayaan industri kreatif, redaksi bisnisindonesia.id juga menyoroti sejumlah berita eknomi bisnis lainnya yang dikemas secara lebih mendala
Ilustrasi perencanaan keuangan atau budgeting/Freepik.com
Ilustrasi perencanaan keuangan atau budgeting/Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA - Industri kreatif mendapatkan angin segar dalam hal akses kredit perbankan, seiring dengan disahkannya peraturan yang memungkinkan hak kekayaan intelektual menjadi agunan pinjaman. Namun, masih banyak tantangan sebelum industri ini benar-benar dapat menikmati akses pembiayaan perbankan.

Selain mencermati pembiayaan industri kreatif, redaksi bisnisindonesia.id juga menyoroti sejumlah berita eknomi bisnis lainnya yang dikemas secara lebih mendalam dan analitik.

Berikut lima berita piihan editor bisnisindonesia.id untuk edisi Sabtu (23/7)

1. ANGIN SEGAR PENUH HAMBATAN BAGI PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF

Pemerintah baru saja meluncurkan terobosan penting di industri kreatif dan perbankan nasional pada pertengahan tahun ini, yakni memungkinkan aset kekayaan intelektual menjadi agunan bagi penyaluran kredit. Kebijakan ini membuka banyak peluang ekonomi, tetapi juga berisiko.

Kebijakan pemerintah tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2022 tentang Ekonomi Kreatif. Peraturan yang diteken Presiden Joko Widodo pada 12 Juli 2022 lalu tersebut memungkinkan hak cipta atau hak kekayaan intelektual (HKI) bisa menjadi agunan atau jaminan untuk pinjaman perbankan. Beleid itu bakal mulai berlaku 1 tahun sejak tanggal diundangkan.

Peraturan tersebut menerangkan bahwa pembiayaan ekonomi kreatif bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) melalui lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank.

2. MENILIK FENOMENA KOLEKSI PROYEK 'SILICON VALLEY' ALA INDONESIA

Beberapa tahun belakangan, para pengembang tengah masif membangun kota atau kawasan terpadu berbasis digital di Indonesia. Kota berbasis digital ini seperti Silicon Valley yang berada di San Fransisco, California, Amerika Serikat.

Silicon Valley di Amerika Serikat ini merupakan rumah bagi perusahaan inovatif. Sejumlah perusahaan teknologi yang dikenal sekarang seperti Apple, Facebook, Google, dan Netflix, lahir di kawasan ini. Silicon Valley juga jadi tempat lahir perusahaan seperti Tesla, Twitter, Yahoo, dan eBay. Selain itu ada pula perusahaan penunjang bisnis seperti Cisco, Oracle, Salesforce.com, Hewlett-Packard, dan Intel. Sejumlah perusahaan ternama lain seperti Adobe, Intuit, dan Zynga juga ada di Silicon Valley Amerika Serikat.

Di Indonesia, pembangunan Silicon Valley sendiri dipionir oleh Sinar Mas Land yang telah mulai membangun Digital Hub di BSD City sejak 18 Mei 2017 silam dengan nilai investasi mencapai Rp7 triliun. Dibangun pada lahan seluas 26 hektare (ha), Digital Hub ini didedikasikan untuk perusahaan rintisan, komunitas, lembaga pendidikan, serta perusahaan multinasional yang berfokus pada industri digital dan teknologi.

3. BISAKAH ECB SELAMATKAN EKONOMI EROPA DARI JURANG RESESI?

Bank sentral Eropa, ECB, akhirnya bergabung dengan 80 bank sentral global yang menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi. Pengumuman kenaikan suku bunga ECB menandai berakhirnya era suku bunga negatif di kawasan Benua Biru. Meski begitu, keputusan ECB menaikkan suku bunga dinilai terlalu terlambat. Bahkan, muncul keraguan bahwa langkah ECB itu dapat menghindarkan Eropa dari ancaman resesi dan stagflasi.

Merespons kondisi ekonomi yang terjadi, pada 21 Juli 2022 Dewan Pengelola (Governing Council) European Central Bank (ECB) mengumumkan keputusan untuk menaikkan suku bunga.

“Dewan Pengelola memutuskan untuk menaikkan tiga suku bunga utama ECB sebesar 50 basis poin dan menyetujui Instrumen Perlindungan Transmisi (Transmission Protection Instrument/TPI),” demikian tertulis di situs ecb.europa.eu, dikutip Jumat (22/7/2022).

4. MENGUNGKAP SEBAB PENJUALAN MOBIL LISTRIK MELAMBAT

Penjualan mobil listrik sepanjang semester pertama 2022 mengalami perlambatan di tengah pasar otomotif yang melaju lebih kencang. Padahal, tiga model baru hasil rakitan lokal telah mulai dipasarkan.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil listrik baterai, plug in hybrid, dan hibrida listrik pada semester pertama tahun ini tercatat 1.737 unit atau melambat 7% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu 1.866 unit.

Penjualan mobil listrik baterai (battery electric vehicle/BEV) sepanjang semester pertama sebanyak 495 unit atau naik tipis 1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 488 unit.

Adapun penjualan mobil listrik tipe plug-in hybrid (PHEV) sepanjang semester pertama tahun ini sebanyak 10 unit, anjlok 71% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama 34 unit.

5. MENYIBAK POTENSI BESAR SUMBER DAYA MIGAS DI PERAIRAN LAUT ACEH

Perairan laut Aceh diyakini menyimpan sumber daya minyak dan gas bumi yang melimpah, apalagi setelah ditemukannya gas sebesar 27 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) dan 1.884 barel kondensat per hari (bopd) di Blok Andaman II yang terletak 150 kilometer lepas pantai Aceh oleh Premier Oil Andaman Ltd.

Sejumlah kegiatan eksplorasi di wilayah kerja migas di perairan laut Aceh pun kembali digencarkan untuk mencari cadangan baru. Pengeboran yang masif tersebut juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai target produksi siap jual atau lifting 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada 2030.

Belakangan, minat investasi perusahaan migas internasional, menurut Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), lebih banyak tertuju pada sejumlah wilayah kerja (WK) migas yang membentang di kawasan perairan Aceh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper