Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau Bank BJB (BJBR) Yuddy Renaldi mengatakan sepanjang semester I/2022, tercatat sudah hampir 500.000 nasabah baru pengguna kartu ATM.
Kenaikan jumlah nasabah baru Bank BJB membuat transaksi menggunakan kartu ATM dan debit perseroan mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Bukan karena tidak adanya yang beralih ke layanan digital, kata Yuddy, namun karena bertambahnya jumlah nasabah baru dan nasabah existing meski telah menggunakan channel digital.
“Mereka [nasabah Bank BJB] masih nyaman menggunakan kartu debit untuk beberapa jenis transaksi,” kata Yuddy kepada Bisnis, Rabu (27/7/2022).
Jika menilik laporan Bank Indonesia (BI), kartu ATM dan debit secara volume maupun nilai transaksi mengalami kontraksi per Mei 2022. BI melaporkan bahwa volume transaksi di ATM dan debit turun 6,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari 626,92 juta menjadi 586,71 juta per Mei 2022. Sementara itu, nilai transaksi juga turun dari semula Rp669,96 triliun menjadi Rp605,27 triliun.
Yuddy berpendapat, baik dari sisi demografi, karakteristik nasabah, dan budaya lokal menjadi beberapa faktor yang mempengaruhi pergeseran dari transaksi pembayaran menggunakan kartu menjadi tanpa kartu.
Baca Juga
Masih mengacu data tersebut, Jawa Barat menjadi provinsi dengan volume transaksi penggunaan kartu ATM dan debit tertinggi per Mei 2022. Transaksinya mencapai 101,79 juta kali transaksi. Tak hanya itu, Jawa Barat juga mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp95,32 triliun.
“Jawa Barat menjadi salah satu provinsi dengan pengguna kartu tertinggi secara jumlah juga terbilang wajar karena Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia,” katanya.
Yuddy menyampaikan emiten bersandi saham BJBR ini juga terus memperhatikan layanan dalam berbagai channel yang dimiliki, mulai dari ATM, mobile apps, hingga on counter. Adapun hingga akhir tahun ini, Bank BJB melihat transaksi ATM dan debit masih akan mengalami pertumbuhan.
“Namun, dalam jangka panjang pembayaran menggunakan kartu ini [ATM dan debit] akan tergantikan seiring dengan perkembangan teknologi, dan meningkatnya literasi masyarakat,” tutupnya.