Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Kredit Bank Belum Tersengat Suku Bunga Acuan

BI mencatat secara rata-rata industri perbankan, suku bunga kredit hanya naik 2 bps dan deposito 10 bps.
Ilustrasi Bank/Istimewa
Ilustrasi Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Suku bunga kredit dan deposito bank mulai bergerak seiring dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Kendati demikian bank sentral mencatat industri belum sepenuhnya menyerap kenaikan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

Sebagaimana diketahui, dalam dua bulan terakhir Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) telah memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps. Adapun pada RDG bulan ini, BI kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps), sehingga menjadi 4,75 persen.

"Ini terlihat bahwa suku bunga kredit perbankan masih naik 2 bps dan deposito sekitar 10 bps," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam RDG BI, Kamis (20/10/2022).

Transmisi yang belum berjalan secara penuh itu menurutnya menunjukkan bahwa perbankan masih dalam posisi untuk meningkatkan pertumbuhan. "Positioning perbankan itu ingin terus mendorong pertumbuhan. Ini dilihat dari kredit yang tumbuh pesat," ujarnya.

BI mencatat, pertumbuhan kredit pada September 2022 tumbuh 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). "Ini ditopang oleh peningkatan di seluruh jenis kredit dan seluruh sektor ekonomi," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.

Sementara itu, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tercatat lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri, yaitu 19 persen yoy.

Dari sisi penawaran, berlanjutnya perbaikan intermediasi perbankan didukung oleh standar penyaluran kredit yang tetap longgar. Hal ini diiringi dengan pulihnya sektor industri pertanian, perdagangan, dan konstruksi.

Fungsi intermediasi perbankan juga ditopang oleh pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang berlanjut, sejalan dengan tingkat kemampuan membayar dan belanja modal.

"BI mengapresiasi perbankan dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional melalui kredit ke dunia usaha dan jaga suku bunga kredit tetap akomodatif," ujar Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper