Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Bank Sampoerna Tumbuh 10 Persen jadi Rp13,4 Triliun pada Kuartal III/2022

Kinerja Bank Sampoerna membaik seiring aset perseroan yang tumbuh 10 Persen jadi Rp13,4 triliun pada kuartal III/2022.
Nasabah bertransaksi di kantor cabang Bank Sahabat Sampoerna/Istimewa
Nasabah bertransaksi di kantor cabang Bank Sahabat Sampoerna/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Sahabat Sampoerna membukukan pertumbuhan aset sebesar 10 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp13,4 Triliun pada Kuartal III/2022.

Dari sisi kredit, sepanjang sembilan bulan pertama 2022, pinjaman yang disalurkan meningkat hampir 60% jika dibanding dengan pinjaman yang disalurkan pada periode sebelumnya. Secara lebih lanjut, peningkatan kredit tersebut dilaporkan telah tersebar dan dirasakan lebih dari 250 unit usaha maupun perorangan.

“Pinjaman yang disalurkan [disbursement] sepanjang sembilan bulan pertama 2022 mencapai lebih dari Rp6 triliun, atau meningkat hampir 60 persen dibandingkan pinjaman yang disalurkan pada periode yang sama 2021,” jelas Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra, dikutip pada Jumat (28/10/2022).

Sejalan dengan peningkatan pinjaman tersebut, rasio pinjaman terhadap DPK (Loan to Deposit Ratio/LDR) mengetat berada pada angka 95.4 persen.

Sementara itu, kinerja pendapatan bunga bersih pada kuartal III/2022, Bank Sampoerna membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp617 miliar atau meningkat 23 persen dibandingkan periode yang sama 2021.

Kenaikan ini terutama dicapai melalui penurunan beban bunga sebesar hampir 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 467 miliar (yoy). 

Selanjutnya, tabungan dan giro mencatatkan pertumbuhan hingga 30 persen sehingga secara keseluruhan rasio dana murah (CASA Ratio/Current Account and Saving Account Ratio) terhadap keseluruhan DPK mencapai 27,1 persen meningkat 670 basis poin (bps) dibandingkan rasio yang sama per September 2021 sebesar 20,4 persen.

Pada kuartal III/2022, Bank Sampoerna juga menekan tingkat kredit bermasalah (Non-performing Loan/NPL) bruto menjadi 2,8 persen per akhir September 2022 dari 2,9 persen pada tahun sebelumnya.

Demikian pula jumlah kredit yang direstrukturisasi menurun menjadi 26,5 persen dari 39,1 persen pada akhir September 2021.

Secara keseluruhan, Henky menjelaskan bahwa Bank Sampoerna mampu mencatat laba bersih hingga kuartal III/2022 sebesar Rp28,2 miliar yang tak lain ditopang oleh pertumbuhan aset sebesar 10 persen yoy.

“Bank Sampoerna siap untuk terus berkiprah baik hingga akhir tahun 2022. Apalagi pemegang saham sendiri telah mendukung Bank melalui peningkatan modal inti hingga melampaui Rp3 triliun, sebagaimana aturan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper