Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sektor pembiayaan PT BFI Finance Tbk. (BFIN) terus memperbesar fasilitas channelling terhadap anak usaha, platform teknologi finansial atau fintech PT Finansial Integrasi Teknologi (FIT) alias Pinjam Modal.
Direktur Keuangan BFIN Sudjono mengakui bahwa hadirnya Pinjam Modal merupakan salah satu realisasi pihaknya terhadap target memperkaya produk dan memperkuat pelayanan lewat dukungan digitalisasi.
Adapun, pengembangan teknologi juga merupakan salah satu amanat pengendali anyar BFIN, yaitu bankir kawakan Jerry Ng, yang pada pertengahan tahun ini resmi memegang kendali BFIN bersama Garibaldi 'Boy' Thohir lewat konsorsium Trinugraha Capital & Co SCA.
"Jadi kurang-lebih direction dari pemegang saham adalah bagaimana BFIN dapat bertransformasi memperkuat kapasitas digital, dengan dapat mengambil peluang-peluang bisnis di pasaran yang butuh layanan melalui proses digital atau daring," ujarnya dalam diskusi terbatas bersama media, dikutip Minggu (30/10/2022).
Dukungan penuh BFIN terhadap anak usahanya yang kini telah menjadi platform pinjaman online 'pinjol' resmi berizin OJK itu turut tercermin dari terus bertumbuhnya piutang pembiayaan channelling BFIN terhadap Pinjam Modal.
Sampai akhir kuartal III/2022, nilai channelling BFIN kepada Pinjam Modal mencapai Rp596 miliar. Sebagai perbandingan, nilai channelling BFIN kepada Pinjam Modal pada periode sama tahun lalu baru menyentuh Rp98 miliar, kemudian Rp245 miliar pada akhir 2021, berlanjut Rp393 miliar per Maret 2022, dan Rp515 miliar per Juni 2022.
Baca Juga
Penyaluran pinjaman Pinjam Modal pun dalam tren terus menguat setahun belakangan. Mulai dari Rp96 miliar per September 2021, kemudian Rp390 miliar pada akhir 2021, berlanjut Rp648 miliar per Maret 2022, Rp801 miliar per Juni 2022, dan mencapai Rp987 miliar per September 2022.
"Sebagian besar dari outstanding Pinjam Modal saat ini memang berasal dari channelling BFIN, yang dalam hal ini kami berperan sebagai lender [pemberi pinjaman] institusi. Namun, kami pastikan bahwa porsinya masih sesuai dengan aturan yang ada," tambah Sudjono.
Sebagai informasi, berdasarkan aturan OJK terkait penyelenggaraan tekfin P2P lending, lender institusi berlisensi lembaga keuangan di bawah pengawasan OJK bisa mengambil porsi hingga 75 persen dari total pendanaan suatu platform P2P di setiap bulan.
Terkini, berdasarkan laman resmi Pinjam Modal, total pinjaman tersalurkan mencapai Rp3,2 triliun sejak berdiri kepada 21.698 peminjam, di mana Rp2,6 triliun di antaranya merupakan kontribusi sepanjang periode 2022.
Adapun, tingkat keberhasilan bayar 90 hari (TKB90) Pinjam Modal saat ini tercatat 97,13 persen. Sudjono menekankan bahwa kredit macet di Pinjam Modal pun mayoritas sudah di-cover oleh BFIN sebagai bagian dari non-performing financing (NPF) konsolidasi.
Secara umum, Pinjam Modal mengambil strategi menyasar segmen-segmen yang sulit disentuh layanan keuangan BFIN yang notabene masih konvensional karena mensyaratkan kepemilikan agunan. Segmen-segmen incaran Pinjam Modal tersebut, antara lain pedagang pasar tradisional, pelaku usaha terkait bahan pangan, dan ekosistem fast moving consumer goods (FMCG).