Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Segini Belanja Adira Finance (ADMF) untuk 10 Persen Saham Home Credit

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) membelanjakan Rp383 miliar untuk 10 persen saham Home Credit Indonesia.
Model mengoperasikan aplikasi AKSES Adira Finance./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Model mengoperasikan aplikasi AKSES Adira Finance./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) kucurkan dana mencapai €23,5 juta atau setara Rp383 miliar untuk mengakuisisi Home Credit di Indonesia.

Direktur Utama Adira Dinamika Multi Finance I Dewa Made Susila mengatakan pihaknya sudah menyiapkan pendanaan intenal untuk sebagian kecil saham Home Credit Indonesia ini.

“Sumber pendanaan yang kami pakai ini berasal dari internal cash perusahaan,” ujar dia kepada Bisnis, Kamis (24/11/2022).

Sebelumnya, konglomerasiMitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) menempatkan dua entitasnya yakni PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) bersama Bank of Ayudhya Public Company Limited (Krungsri) dari Thailand untuk mengakuisisi Home Credit di Indonesia dan Filipina. Akuisisi ini diharapkan mampu menopang kedua bisnis perusahaan. 

Dewa menambahkan, Home Credit Indonesia memiliki fokus bisnis dan segmen yang berbeda dengan Adira Finance. Mengingat kepemilikan Adira Finance hanya sebagai pemegang saham minoritas, maka akuisisi ini tidak akan berdampak pada kegiatan operasional dan susunan manajemen masing-masing perusahaan.

Dalam aksi korporasi tersebut, Krungsri akan menjadi pemegang saham mayoritas di PT Home Credit Indonesia dengan jumlah saham 75 persen. Transaksi tersebut merupakan bagian dari akuisisi MUFG dan MUFG Bank atas seluruh saham Home Credit Consumer Finance Philippines, Inc. (HC Philippines) dan 85,0 persen saham PT Home Credit Indonesia (HC Indonesia).

Transaksi ini tunduk pada persetujuan dari pemegang saham Krungsri, Bank Thailand (BOT), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) Philippines Competition Commission (PCC), dan pemberitahuan kepada Japanese Financial Services Agency (JFSA), Securities and Exchange Commission of Philippines, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan badan pengatur terkait lainnya, diharapkan selesai pada semester II/2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper