Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Strategi Pinjol Investree Setelah jadi Pemegang Saham Bank Amar

Pinjol Investree menyasar industri kreatif untuk memperluas pembiayaan perusahaan. Sektor ini diyakini memiliki peluang bisnis besar.
Ilustrasi fintech. /Freepik
Ilustrasi fintech. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — PT Investree Radhika Jaya (Investree) bersiap meningkatkan kolaborasi bisnis setelah merampungkan penguasaan 18,4 persen saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR). Perusaahaan keuangan berbasis teknologi yang mempertemukan lender dan borrower alias pinjaman online (pinjol) itu melirik industri kreatif sebagai sektor yang difokuskan. 

Chief Sales Officer Investree Salman Baharuddin mengatakan sektor kreatif menawarkan potensi bisnis yang besar. Para pekerja di kelompok ini memiliki keterbatasan mengakses modal kerja namun tidak dibarengi dengan inklusi keuangan yang kuat. 

“Kami ingin menjadi jembatan bagi pelaku usaha industri kreatif sebagai sebuah marketplace fintech untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan mereka dan mengisi gap yang selama ini ada di industri kreatif,” ujar Salmah kepada Bisnis, Jumat (25/11/2022).

Dia menyebutkan sektor kretif yang telah dibiayai seperti perusahaan yang bergerak di bidang periklanan, event orginazer, konten designer dan konten yang bersifat umum. Ke depanya perusahaan akan menjajaki industri lainnya, seperti makanan dan minuman, production house, hingga apparel.

 “Hal ini memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan dukungan pembiayaan modal kerja kepada pelaku usaha industri kreatif,” ujar dia,

Salman menyampaikan bahwa sampai saat ini Investree sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,6 triliun terhitung sejak awal berdiri kepada industri kreatif. Sementara, sepanjang 2022 saja, penyaluran pembiayaan industri kreatif sudah mencapai Rp1,2 triliun. 

“Kami berharap bahwa hingga akhir tahun ini pembiayaan yang disalurkan oleh Investree kepada industri kreatif bisa tumbuh Rp 4 triliun hingga Rp4,2 triliun,” ujar dia.

Besarnya target yang diincar dibanding realisasi menurut dia masih memungkinkan. Pasalnya, perusahaan tengah dalam proses melakukan sejumlah proyek pengadaan dan kegiatan event di industri kreatif yang akan segera dilaksanakan. “Jadi kami cukup percaya diri bahwa kita bisa mencapai target dikisaran tersebut," katanya. 

Sementara itu dalam laman websitenya hari ini, Investree belum menampilkan kinerka q3/2022. Bisnis baru menemukan kinerja keuangan akhir 2021. Dalam periode itu, perusahaan tercatat memiliki aset Rp159,07 miliar. Sementara dari pos liabilitas dan ekuitas, Investree tercatat memiliki kewajiban Rp130,5 miliar, sehingga ekuitas perusahaan adalah Rp28,52 miliar.

Dari pos laba rugi 2021, pendapatan perusahaan belum mampu menahan beban yang muncul. Tercatat Investree memiliki pendapatan Rp138,28 miliar, sedangkan beban perusahaan Rp158,38 miliar. Investree juga mencatatkan beban lain Rp7,7 miliar. Akibatnya perusahaan mengalami rugi Rp27,8 miliar. 

Sedangkan TKB90 Investree per akhir pekan ketiga November 2022 ini diumumkan sebesar 96,09 persen. TKB adalah tingkat keberhasilan bayar nasabah sampai 90 hari setelah jatuh tempo. Atau dengan kata lain, saat ini kredit macet di Investree mencapai 3,91 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper