Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbanas ‘Pamer’ Bank Digital RI di Depan Bankir se-Asean

Perbankan di Indonesia terus beradaptasi dan berinovasi dalam merespons perubahan perilaku nasabah di masa pandemi Covid-19, salah satunya dengan bank digital.
Ketua Umum Perbanas Kartika Wirjoatmodjo saat membuka 50th Asean Banking Council (ABC) Meeting di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (2/12/2022)./Bisnis-Gajah Kusumo
Ketua Umum Perbanas Kartika Wirjoatmodjo saat membuka 50th Asean Banking Council (ABC) Meeting di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (2/12/2022)./Bisnis-Gajah Kusumo

Bisnis.com, MANGGARAI BARAT — Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menyebut ketahanan sistem keuangan di Indonesia, khususnya perbankan, ternyata cukup kuat di masa pandemi Covid-19, yang bahkan memicu kemunculan bank digital di Tanah Air.

Ketua Umum Perbanas, yang juga Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan di masa pandemi, perbankan RI melakukan sejumlah inovasi sehingga tingkat profitabilitas perbankan Indonesia masih relatif tinggi, tecermin dari peningkatan margin laba bersih dua digit mencapai hampir 47 persen (yoy) dengan nilai Rp134,8 triliun per 22 Agustus.

“Margin bunga [net interest margin/NIM] di bank-bank besar di Indonesia lebih dari 5 persen, melebihi rata-rata industri yang sebesar 4,7 persen. Pertumbuhan NIM didukung oleh likuiditas perbankan yang memadai dan dana murah,” ungkapnya saat membuka pertemuan Asean Banking Council (ABC) Meeting ke-50 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (2/12/2022).

Hal itu, katanya, ditopang oleh inovasi yang muncul dari bank konvensional melalui solusi digitalnya.

Dia menyebut, diantaranya Super Apps Livin by Mandiri, yang merupakan salah satu hasil nyata dari transformasi digital di sektor perbankan, yang menyediakan semua layanan keuangan lengkap dan ekosistem digital dalam genggaman. “Per September 2022, nilai transaksinya mencapai Rp1.716 triliun.”

Selain itu, berkat dukungan OJK dan BI, kata pria yang akrab disapa Tiko, di masa pandemi telah bermunculan sejumlah bank digital native baru, yang merupakan transformasi dari bank kecil dan konvensional,

“Diperjuangkan oleh Bank Artos, bank umum konvensional bertransformasi menjadi bank full digital bernama Bank Jago [PT Bank Jago Tbk]. Bank digital dapat menjawab berbagai tantangan dan permasalahan keuangan di era teknologi saat ini. Dengan proses e-KYC [know your customer] yang full digital, pengguna juga dapat melakukan budgeting melalui fitur Pocket yang dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan,” jelasnya di depan bankir se-Asean.

Dalam kurun waktu 2 tahun beroperasi, ungkapnya, Bank Jago mampu membukukan kinerja yang sangat baik dengan membukukan laba sebesar Rp41 miliar.

Keberhasilan tersebut didukung oleh peningkatan pinjaman yang disalurkan dan peningkatan dana pihak ketiga yang signifikan, tidak lepas dari kerjasama dengan ekosistem digital yang telah mendatangkan sekitar 4,2 juta pelanggan baru, meningkat tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper