Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat indonesia (Persero) Tbk. atau BRI (BBRI) akan menggelar aksi korporasi melalui pembelian kembali saham perseroan (buyback) dengan nilai sebesar-besarnya Rp1,5 triliun. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa aksi korporasi buyback itu dilakukan karena telah terbukti memberikan nilai lebih kepada karyawan.
Buyback saham senilai Rp1,5 triliun itu akan digelar BRI baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lambat 18 bulan setelah tanggal rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2023.
Rencanannya, perseroan akan menggelar RUPST pada 13 Maret 2023. Sementara, periode buyback diperkirakan akan berlangsung pada 14 Maret 2023 hingga 14 September 2024 mendatang.
Sunarso mengatakan bahwa BRI menyadari ada stakeholder penting, yakni karyawan yang juga mempunyai hak mendapatkan nilai ekonomi perseroan.
"BRI menyediakan tempat kerja kondusif, menumbuh kembangkan karir mereka secara adil. Kita ciptakan rasa memiliki terhadap usaha mereka. Dengan membeli saham, setiap gerak ide pemikiran itu dia akan dapatkan hasilnya saat economic value terbentuk," ujarnya dalam paparan kinerja BRI 2022 pada Rabu (8/2/2023).
Saham hasil buyback tahun ini sendiri memang akan digunakan untuk pelaksanaan program kepemilikan saham baik untuk pekerja maupun direksi. Adapun, jumlah nilai seluruh buyback 2023 akan berasal dari kas internal perseroan.
Program kepemilikan saham Pekerja dialokasikan dalam bentuk employee stock allocation yang akan diberikan berdasarkan capaian kinerja.
Sementara program kepemilikan saham direksi dan Dewan Komisaris dapat diberikan antara lain sebagai insentif tahunan, insentif jangka panjang dan insentif lainnya yang dibayarkan dalam bentuk saham.
"Jadi bukan sekadar buyback. Tidak salah kita ingin paling tidak karyawan punya total saham 1 persen atau lebih," ucap Sunarso.
Sedangkan, aksi korporasi buyback saham sendiri menurutnya tidak akan menggangu kinerja keuangan perseroan. Dia mengatakan BRI sudah lakukan perhitungan keuangan pasca buyback, memang ini meningkatkan manajemen karyawan.
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari juga mengatakan bahwa BRI pun telah menjalankan sejumlah aksi korporasi buyback saham ini sebelumnya. BRI misalnya telah menyelesaikan proses buyback saham senilai Rp 3 triliun.
"Ini tidak berpengaruh signifikan ke kinerja keuangan perseroan," kata Viviana.
BBRI juga memastikan bahwa nantinya aksi buyback saham dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi likuiditas dan permodalan perseroan, serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku.