Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali dibuka melemah ke Rp15.125 per dolar pada Jumat (10/2/2023).
Mengutip data Bloomberg pukul 09.19 WIB, rupiah dibuka melemah 0,19 persen atau 28 poin ke Rp15.125 per dolar AS. Rupiah melemah seiring dengan indeks dolar yang naik tipis 0,04 persen ke 103,26.
Adapun seluruh mata uang kawasan Asia turut melemah hari ini seperti won Korea Selatan turun 0,29 persen, ringgit Malaysia turun 0,24 persen, dolar Taiwan turun 0,11 persen, pesen,baht Thailand turun 0,10 persen, yuan Cina turun 0,07, dolar Singapura turun 0,05 persen, dan rupee India turun 0,03 persen.
Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS atau Federal Reserve masih terlihat di pasar keuangan. Adapun dolar AS masih menunjukkan penguatan terhadap nilai tukar mata uang utama lainnya.
“Namun, disisi lain perekonomian global mulai menunjukan perbaikan seperti yang ditunjukan oleh riset lembaga keuangan. Pertumbuhan ekonomi yang bagus juga ditunjukkan Indonesia,” ujar Ariston kepada Bisnis, Jumat (10/1/2023).
Ariston memprediksi rupiah berpotensi melemah ke arah Rp15.150 dengan potensi support berada di kisaran Rp15.080.
Sementara dari dalam negeri, survei konsumen Bank Indonesia (BI) per Januari 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian kian meningkat. Hal ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 123,0 pada Januari 2023.
Meningkatnya keyakinan konsumen terhadap perekonomian juga didukung oleh peningkatan ekspektasi terhadap kegiatan usaha dan ketersediaan lapangan kerja yang masing-masing meningkat 7,9 poin dan 7,4 poin menjadi 132,5 dan 131,3 pada Januari 2023.