Bisnis.com, JAKARTA — Aset sejumlah bank digital di Indonesia tercatat mengalami peningkatan pesat seiring dengan pertumbuhan kredit yang ekspansif.
Menariknya terjadi pergeseran peta kekuatan. Posisi nomor satu kini dihuni oleh PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank). Aset bank yang berada di dalam dekapan induk Shopee ini tercatat sebesar Rp28,26 triliun per 31 Desember 2022, naik 156 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Peningkatan aset tersebut seiring dengan upaya ekspansi kredit yang dijalankan SeaBank pada tahun lalu. Tercatat, hingga akhir 2022 jumlah kredit yang diberikan SeaBank Rp15,89 triliun, meningkat 160 persen yoy.
Pada urutan kedua PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) mengamankan posisi dengan capaian aset Rp19,69 triliun, naik 73,78 persen yoy. Pertumbuhan aset bank milik PT Akulaku Silvrr Indonesia ini yang terbilang agresif tersebut menggeser posisi PT Bank Jago Tbk. (ARTO).
Sebagai informasi pada Maret 2022, posisi aset ARTO masih lebih tinggi dibandingkan dengan BBYB. Per 31 Desember 2022, bank digital besutan konglomerat Jerry Ng ini membukukan pertumbuhan aset sebesar 37,77 persen yoy, menjadi Rp16,96 triliun.
Pertumbuhan aset yang lebih kecil dibandingkan dengan BBYB, praktis membuat ARTO terpental ke posisi tiga bank digital terbesar dari segi aset.
Baca Juga
Sementara itu pada posisi keempat ada PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) dengan aset Rp16,86 triliun, turun 17,61 persen yoy. Bila dibandingkan dengan 2021, posisi BBHI terus merosot.
Selanjutnya posisi kelima adalah PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI). Aset bank digital milik Chairul Tanjung melesat 138,14 persen yoy, menjadi Rp11,05 triliun. Posisi BBHI pun melompat mengalahkan BCA Digital.
Posisi keenam diisi oleh PT Bank BCA Digital yang juga memiliki aset Rp11,05 triliun. Kemudian ketujuh ada PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) mempunyai aset Rp4,73 triliun.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan SeaBank dapat menjadi bank digital dengan aset terbesar karena fungsi utamanya dalam intermediasi semakin baik. Perputaran uang pun menjadi semakin besar sehingga membuat aset menggemuk.
“Ini yang dilakukan oleh SeaBank dalam setahun terakhir,” ujar Piter kepada Bisnis.
Selain itu, alasan SeaBank mampu melipatgandakan kinerja keuangannya adalah ekosistem digital. “Keterkaitan dengan Shopee membantu SeaBank memperluas jaringan nasabah, baik nasabah DPK [dana pihak ketiga] maupun kredit,” ujar Piter.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin juga menyatakan bahwa hanya bank-bank digital dengan ekosistem kuat yang mampu bertahan secara jangka panjang di era digitalisasi saat ini.