Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak! OJK Bahas Update Kredit Macet Investree dan TaniFund

OJK memberikan kabar mengenai permasalahan kredit macet yang dialami perusahaan fintech Investree dan TaniFund.
Ilustrasi P2P lending atau pinjaman online (pinjol)/Samsung.com
Ilustrasi P2P lending atau pinjaman online (pinjol)/Samsung.com

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan kabar terbaru terkait penyelenggara financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending TaniFund dan PT Investree Radhika Jaya (Investree).

Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Bambang W. Budiawan menuturkan bahwa turunnya bisnis di ranah pertanian, berimbas pada bisnis TaniFund yang notabene berfokus ke sektor pertanian.

“TaniFund menurut saya, karena business cycle-nya di pertanian lagi turun. Kemudian antara TaniFund dan Tanihub, Tanihub itu dianggap sebagai offtaker, kalau di sananya problem, ya, di sini problem,” kata Bambang saat ditemui usai acara bertajuk Fintech Policy Forum yang diselenggarakan IFSoc di Auditorium CSIS, Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Namun, saat ditanya lebih lanjut terkait nasib izin usaha TaniFund, Bambang menyatakan regulator akan terus melihat perkembangan TaniFund. “Kita lihat perkembangannya, kita doakan yang baik-baik saja [untuk TaniFund],” imbuhnya.

Adapun hingga saat ini, Selasa (16/5/2023), situs resmi TaniFund masih belum dapat diakses dan hanya bertuliskan pengumuman bahwa sistem TaniFund masih dalam pemeliharaan.

Berdasarkan catatan Bisnis, pada Rabu (5/4/2023), TaniFund memiliki TKB90 atau tingkat keberhasilan 90 hari sebesar 36,07 persen. Artinya, TaniFund memiliki TWP90 mencapai 63,93 persen

Sementara itu, untuk kasus di ranah fintech P2P lending lainnya, yaitu Investree, Direktur Pengawasan Fintech OJK Tris Yulianta mengatakan bahwa regulator sudah melakukan mitigasi dan menginventarisasikan permasalahan yang sedang dihadapi Investree.

Tris mengungkapkan bahwa OJK juga telah meminta platform besutan Adrian Gunadi itu untuk menjalankan action plan, terutama untuk para kreditur (lender) yang belum terbayarkan. 

“Kami sudah minta Investree untuk menjalankan action plan, khususnya terhadap lender-lender yang belum terbayarkan,” kata Tris.

Tris menuturkan bahwa meski tingkat keberhasilan (TKB) Investree berada di level normal dan masih terkendali, tetapi terdapat keluhan dari para kreditur yang menanyakan nasib uang di Investree.

“Meskipun TKB [Investree] normal dan masih terkendali, tapi ada keluhan lender, uang saya tidak kembali. Ada yang tidak terbayarkan. Ini wajar. Kami minta mereka untuk penyelesaian,” ujarnya.

Mengutip laman resmi Investree pada Selasa (16/5/2023), Investree memiliki TKB total berada di angka 94,39 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper