Bisnis.com, JAKARTA — Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau DPLK BNI mencatatkan total Invetasi sebanyak Rp26,1 triliun sepanjang 2022. Sedangkan aset perusahaan tercatat mencapai Rp26,47 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Harian Bisnis Indonesia edisi Rabu (17/5/2023), total investasi tersebut tumbuh 9,16 persen year-on-year (yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp23,93 triliun.
Investasi deposito berjangka pada bank menjadi salah satu pendorong pertumbuhan DPLK BNI Indonesia sepanjang 2022. Nilainya tumbuh 9,8 persen menjadi Rp15,4 triliun dari sebelumnya Rp14 triliun.
Di sisi lain, total aset yang berhasil dikumpulkan yakni Rp26,4 triliun atau naik 7,7 persen apabila dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp24,5 triliun. Total liabilitas yang ditanggung mencapai Rp26,4 triliun atau naik dari angka sebelumnya yakni Rp24,5 triliun.
Beralih ke perhitungan hasil usaha, DPLK BNI membukukan pendapatan investasi sebesar Rp1,23 triliun atau turun sedikit dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp1,26 triliun.
Pos bunga atau bagi hasil tercatat sebesar 1,201 triliun dari semula Rp1,206 triliun. Sementara itu, dividen mencatatkan Rp807 miliar pada 2022.
Baca Juga
Saat bisnis naik, DPLK BNI juga mengalami peningkatan pada beban operasional mencapai 9,2 persen yoy. Beban yang ditanggung perusahaan sepanjang 2022 naik menjadi Rp211 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp193 miliar. Kondisi ini membuat hasil usaha setelah pajak DPLK BNI menjadi Rp1,013 triliun.