Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Indonesia) menyebut membayarkan klaim Rp1 triliun untuk lebih dari 70.000 klaim asuransi jiwa dan kesehatan dari produk asuransi konvensional dan syariah pada kuartal I/2023.
Klaim ini paling banyak untuk penyakit kanker, stroke, penyakit jantung koroner, serangan jantung pertama, dan gagal ginjal.
“Kami selalu memastikan untuk memberikan hak nasabah dengan membayarkan klaim yang legitimatedan sesuai dengan ketentuan polis yang berlaku dan dimiliki oleh nasabah,” kata Bianto Surodjo, Business Director Allianz Life Indonesia dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (17/5/2023).
Adapun Allianz Life Indonesia juga telah membayarkan klaim senilai Rp4,3 triliun ke lebih dari 310.000 penerima manfaat asuransi jiwa dan kesehatan pada 2022.
Lima kondisi penyakit kritis yang paling banyak diklaim oleh nasabah tercatat berbeda dengan kuartal I/2023. Penyakit-penyakit tersebut antara lain kanker, stroke, angiopladti dan penatalaksanaan invasif lainnya untuk penyakit jantung koroner. Selain itu, ada penyakit jantung koroner lain yang serius, dan serangan jantung pertama.
Allianz Life Indonesia mencatatkan penjualan premi baru atau APE sebesar Rp3,8 triliun sepanjang 2022. Sementara itu, Pendapatan Premi Bruto (PPB) perusahaan mencatatkan sebesar Rp15,1 triliun pada 2022 atau menurun 20,5 persen secara tahunan (year on year).
Baca Juga
Namun demikian, porsi bisnis baru APE Premi Berkala terhadap total penjualan naik dari 78,7 persen pada 2021, menjadi 88 persen pada 2022.
Allianz Life Indonesia membukukan total aset sebesar Rp41,2 triliun, dan mencetak laba bersih sebesar Rp635,5 miliar, meningkat 27,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kesehatan finansial perusahaan yang diukur oleh rasio Risk-Based Capital (RBC) tercatat sebesar 335 persen, atau masih di atas ketentuan regulator sebesar 120 persen.